Mata mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla tertuju pada sebuah kain
bermotif batik yang terpajang di lobi rumah sakit. JK kala itu sedang
melakukan kunjungan ke RS QIM Batang, Jawa Tengah. Rupanya kain yang
mencuri perhatian JK adalah kain batik.
Karena penasaran, JK kemudian bertanya kepada petugas rumah sakit. Sang pegawai rumah sakit pun memberitahu kalau batik ini memiliki nama Syar'i Rifaiya.
“Ini batik sangat bagus, apa namanya ?” tanya JK, dalam siaran persnya kepada detikcom, Selasa (24/9/2013).
Lantas pegawai RS QIM pun menjawab, “Ini batik Syar’i Rifaiyah Pak,” jawab petugas tersebut.
Batik tersebut memang terlihat indah dengan motif bunga-bunga dan tumbuhan. Batik asli Kabupaten Batang ini tidak kalah kualitasnya dengan batik Pekalongan yang sudah mendunia. Batik Rifaiyah memang memegang syariat Islam, motif yang digambar pada kain tidak melanggar syariat.
Oleh karena itu motifnya berupa tumbuhan dan bunga-bunga. Konon batik ini dikembangkan oleh Syekh Rifa’i yang menyebarkan syiar Islam di Batang pada zaman dulu.
Hal yang tidak lupa ditekankan oleh JK mengenai Batik Rifaiyah adalah bagaimana masyarakat Batang dapat menjualnya sebagai usaha meningkatkan taraf hidup. JK menyampaikan kalau asyarakat Batang patut berbangga dengan Batik asli milik daerah mereka dan melestarikannya untuk hajat hidup orang banyak.
“Bagus kalau Batang bisa bersaing dengan Pekalongan, apalagi ini Batik bagus,” ujarnya menambahkan.
Karena penasaran, JK kemudian bertanya kepada petugas rumah sakit. Sang pegawai rumah sakit pun memberitahu kalau batik ini memiliki nama Syar'i Rifaiya.
“Ini batik sangat bagus, apa namanya ?” tanya JK, dalam siaran persnya kepada detikcom, Selasa (24/9/2013).
Lantas pegawai RS QIM pun menjawab, “Ini batik Syar’i Rifaiyah Pak,” jawab petugas tersebut.
Batik tersebut memang terlihat indah dengan motif bunga-bunga dan tumbuhan. Batik asli Kabupaten Batang ini tidak kalah kualitasnya dengan batik Pekalongan yang sudah mendunia. Batik Rifaiyah memang memegang syariat Islam, motif yang digambar pada kain tidak melanggar syariat.
Oleh karena itu motifnya berupa tumbuhan dan bunga-bunga. Konon batik ini dikembangkan oleh Syekh Rifa’i yang menyebarkan syiar Islam di Batang pada zaman dulu.
Hal yang tidak lupa ditekankan oleh JK mengenai Batik Rifaiyah adalah bagaimana masyarakat Batang dapat menjualnya sebagai usaha meningkatkan taraf hidup. JK menyampaikan kalau asyarakat Batang patut berbangga dengan Batik asli milik daerah mereka dan melestarikannya untuk hajat hidup orang banyak.
“Bagus kalau Batang bisa bersaing dengan Pekalongan, apalagi ini Batik bagus,” ujarnya menambahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar