Seperti halnya dalam bahasa lain, dalam bahasa Arabpun
ada beberapa kata yang memiliki banyak arti. Sebagai contoh kata
"fitnah", memiliki lebih dari satu arti di dalam bahasa Arab.
Fitnah, arti asalnya adalah proses yang digunakan
untuk memurnikan emas dari unsur selain emas. Namun karena digunakan dalam
Al-Qur'an, maka kata tersebut berarti cobaan yang digunakan untuk membedakan
orang beriman dengan orang kafir atau orang munafik. Cobaan-cobaan ini dapat
membimbing seseorang kepada kebenaran atau membuat orang tersesat, tergantung
dari pandangan orang itu terhadap agama.
Betul-betul buruk perumpamaan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat Kami itu. Dengan perbuatan mereka yang demikian mereka
telah menganiaya dirinya sendiri.Al-A'raf:177
Banyak ayat menjelaskan bahwa dunia ini adalah tempat
terjadinya fitnah yang berfungsi untuk membedakan apakah seseorang itu
benar-benar beriman atau tidak.
Alif, laam, miim Hanya Allah yang mengetahui
maksudnya. Anggaplah sebagai tanda peringatan, bahwa ayat-ayat yang tertera
sesudahnya, harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Apakah orang-orang
mengira bahwa mereka akan dibiarkan saja seenaknya berkata: "Kami telah
beriman", padahal keimanan mereka itu belum diuji? Dan sesungguhnya kami
telah menguji keimanan orang-orang yang sebelum mereka. Dengan ujian mana,
Allah benar-benar mengetahui Maksudnya, Allah mengetahui apa yang tersembunyi
di dalam hati manusia; baik yang telah terjadi, yang sedang terjadi, maupun
yang akan terjadi. Ujian diadakan oleh Tuhan agar yang diuji praktis
menampilkan kepalsuan yang tadinya disembunyikannya dalam hatinya, padahal
dalam ilmu Tuhan sudah terbuka. Maka dengan adanya ujian itu, faktalah yang
berbicara orang-orang yang sebenarnya beriman, begitu pula orang-orang yang
beriman palsu.Al-Ankabut:1-3
Semua tubuh yang berjiwa akan merasakan mati Yang mati bukan jiwa tetapi tubuh di mana jiwa itu bersarang. Kematian, ialah perpisahan tubuh dan jiwa. Kami akan menguji sungguh-sungguh kepadamu dengan kesusahan dan kesenangan, lalu kamu dikembalikan kepada Kami.Al-Anbiya:35
Semua tubuh yang berjiwa akan merasakan mati Yang mati bukan jiwa tetapi tubuh di mana jiwa itu bersarang. Kematian, ialah perpisahan tubuh dan jiwa. Kami akan menguji sungguh-sungguh kepadamu dengan kesusahan dan kesenangan, lalu kamu dikembalikan kepada Kami.Al-Anbiya:35
Jika seseorang mematuhi perintah Allah, fitnah
apapun yang terjadi hanya akan membuat orang itu menjadi lebih dekat kepada
Allah, namun jika dia tidak patuh maka dia akan tersesat. Inilah yang
dimaksud fitnah/cobaan/ujian, bisa membimbing orang atau menyesatkan orang.
Karenanya cobaan yang terjadi dapat mengungkapkan
apakah seseorang itu benar-benar beriman atau tidak. Seseorang yang benar-benar
beriman tidak akan berubah pandangan dan kesetiannya kepada agama walau apapun
yang terjadi.
Seorang mukmin sejati akan sadar bahwa segala sesuatu
yang terjadi adalah atas kehendak Allah. Karenanya dia betul-betul berserah
diri kepada Allah.
Beberapa ayat berikut akan memperjelas pemahaman kita.
Beberapa peristiwa dijadikan oleh Allah untuk
mengungkapkan sikap orang kafir. Firman Allah:
Demikianlah Kami menguji segolongan orang kaya mereka
dengan segolongan orang miskinnya, sehingga golongan yang kaya dengan lancangnya
mengatakan: "Orang-orang yang semacam inikah di antara kita yang diberi
anugrah oleh Allah?". Bukankah Allah lebih mengetahui orang-orang yang
bersyukur kepadanya?".Al-An'am:53
Setiap Rasul dan Nabi yang pernah kami utus sebelummu, bila ia membacakan ayat-ayat Kami, maka setanpun menumbuhkan keragu-raguan dalam hati pendengar-pendengarnya mengenai bacaannya itu. Namun Allah menghapus keragu-raguan yang ditumbuhkan setan itu, untuk kemudian Allah tambah memperkuat ayat-ayatNya. Dan Allah Maha Mengetahui dan Bijaksana.Al-Hajj:52-53
Setiap Rasul dan Nabi yang pernah kami utus sebelummu, bila ia membacakan ayat-ayat Kami, maka setanpun menumbuhkan keragu-raguan dalam hati pendengar-pendengarnya mengenai bacaannya itu. Namun Allah menghapus keragu-raguan yang ditumbuhkan setan itu, untuk kemudian Allah tambah memperkuat ayat-ayatNya. Dan Allah Maha Mengetahui dan Bijaksana.Al-Hajj:52-53
Dalam ayat di bawah ini dijelaskan bahwa harta
diberikan untuk menguji manusia:
Janganlah engkau tergiur pandang oleh kesenangan yang
Kami berikan kepada beberapa keluarga di antara mereka, sebagai bunga kehidupan
duniawi. Kami hendak menguji mereka dengan kesenangan itu. Namun karunia
Tuhanmu lebih baik dan lebih kekal dari itu.Ta-Ha:131
Lebih dari sekedar menguji manusia, ujian-ujian ini
dibuat untuk mengungkapkan kedurhakaan orang-orang tertentu.
Janganlah kamu terpesona oleh harta benda dan
anak-pinak mereka, karena dengan itu semua Allah hendak menyiksa mereka dalam
kehidupan dunia ini, dan kelak akan melayang nyawa mereka dalam keadaan kafir.At-Taubah:55
Allah menyatakan di dalam Al-Qur'an bahwa Dia
membiarkan orang tersesat:
Apakah engkau tahu tentang orang yang
"mempertuhan" hawa nafsunya? Allah membiarkannya sesat berdasarkan
ilmunya Tuhan sudah mengetahui, bahwa orang itu meskipun diberi keterangan
apapun, namun mereka tidak juga akan beriman, sedangkan Dia telah mengunci erat
pendengaran dan hatinya, serta menutup penglihatannya. Siapakah yang dapat
menunjukinya, kalau Allah sudah membiarkannya sesat? Apakah kamu tidak dapat
mengambil pelajaran dari padanya?Al-Jastiyah:23
Tidak ada jalan keluar bagi orang-orang yang telah
Allah biarkan tersesat:
Mengapa kamu sampai terpecah-pecah menjadi dua
golongan dalam menghadapi orang-orang munafik itu? Padahal Allah telah
merenggutkannya dari kebenaran karena kesalahan mereka sendiri. Apakah maksudmu
hendak memimpin orang-orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah? Orang-orang
yang telah dibiarkan sesat oleh Allah, engkau tidak akan mendapat jalan untuk
menunjukinya.An-Nisa:88
Dari penjelasan di atas kita mengetahui bahwa fitnah
dalam beberapa hal dan keadaan tertentu, dapat menyesatkan manusia. Al-Qur'an
berulang-kali menceritakan kisah orang-orang yang tersesat. Sebagai contoh,
ketika Musa meninggalkan umatnya, mereka mengikuti Samiri yang membuat patung
anak sapi dan memujanya.
Allah berfirman: "Sesungguhnya Kami telah menguji
kaummu sepeninggalmu, dan mereka disesatkan oleh Samiri Samiri ialah salah
seorang dari Bani Israil dari suku Assamirah.Ta-Ha:85
"Lalu Samiri membuatkan untuk mereka sebuah patung berupa tubuh anak sapi dan dapat bersuara Patung tersebut oleh Samiri diberi lubang-lubang, sehingga kalau angin bertiup dari lobang-lobang itu, keluar suara seperti lenguh anak sapi, lalu mereka Maksudnya Samiri dan pengikutnya berkata kepada Kami: "Inilah tuhan kalian dan tuhan Musa! Namun Musa telah lupa"Karena itu dicarinya ke gunung Sinai. Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa patung anak lembu itu tidak dapat menjawab persoalan mereka, dan tidak pula berkuasa mendatangkan bahaya dan keuntungan kepada mereka? Sebetulnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku! Sesungguhnya kamu diuji dengan anak sapi itu, dan sesungguhnya Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Pengasih. Karena itu ikutilah aku dan patuhilah perintahku!".Ta-Ha:88-90
"Lalu Samiri membuatkan untuk mereka sebuah patung berupa tubuh anak sapi dan dapat bersuara Patung tersebut oleh Samiri diberi lubang-lubang, sehingga kalau angin bertiup dari lobang-lobang itu, keluar suara seperti lenguh anak sapi, lalu mereka Maksudnya Samiri dan pengikutnya berkata kepada Kami: "Inilah tuhan kalian dan tuhan Musa! Namun Musa telah lupa"Karena itu dicarinya ke gunung Sinai. Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa patung anak lembu itu tidak dapat menjawab persoalan mereka, dan tidak pula berkuasa mendatangkan bahaya dan keuntungan kepada mereka? Sebetulnya Harun telah berkata kepada mereka sebelumnya: "Hai kaumku! Sesungguhnya kamu diuji dengan anak sapi itu, dan sesungguhnya Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Pengasih. Karena itu ikutilah aku dan patuhilah perintahku!".Ta-Ha:88-90
Ayat lain menjelaskan bahwa fitnah menyesatkan orang
yang tidak hati-hati:
Kelak engkau akan melihat, dan orang-orang yang
mendustaimupun akan menyaksikan, siapa yang gila di antara kalian. Sesungguhnya
Tuhanmu lebih mengetahui orang-orang yang sesat dari jalanNya, dan lebih
mengetahui pula orang-orang yang diberi pimpinan.Al-Qalam:5-7
Sikap positif yang seseorang ambil ketika terjadi
fitnah adalah cara untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Fitnah adalah
jalan yang dengan jalan itu orang beriman menunjukkan ketekunan dan komitmen
mereka untuk mencapai kematangan.
Sebagai contoh, masa-masa perang adalah cobaan. Tidak
peduli apapun yang terjadi, orang beriman, dan hanya orang yang benar-benar
berimanlah yang menunjukkan sikap seperti yang dijelaskan di dalam Al-Qur'an.
Tatkala orang-orang mukmin melihat tentara Sekutu,
mereka berkata: "Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada
kita!" Itulah yang menambah keimanan dan kepatuhan mereka.Al-Ahzab:22
Meskipun ada orang yang menggertak mereka: "Bahwa kafir Quraisy telah mengumpulkan pasukannya untuk menyerang kalian; karena itu takutlah kalian kepadanya!", namun tokoh-tokohnya tidak gentar, bahkan gertakan itu menambah keimanannya seraya menjawab: "Cukuplah Allah sebagai Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung".Al-Imran:173
Meskipun ada orang yang menggertak mereka: "Bahwa kafir Quraisy telah mengumpulkan pasukannya untuk menyerang kalian; karena itu takutlah kalian kepadanya!", namun tokoh-tokohnya tidak gentar, bahkan gertakan itu menambah keimanannya seraya menjawab: "Cukuplah Allah sebagai Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung".Al-Imran:173
Hal yang baik bagi orang beriman, menjadi tidak baik
dan menyesatkan bagi orang kafir. Ayat di bawah ini menunjukkan bahwa apa yang
menyesatkan orang kafir, menjadi berita baik untuk orang beriman dan memperkuat
iman mereka.
Beberapa orang berkonsentrasi penuh untuk menyesatkan
orang beriman. Tujuan utamanya adalah membuat orang beriman mengadopsi cara
berfikir mereka yang tidak logis dan tidak beralasan. Al-Qur'an memberitahu
kita bahwa sepanjang sejarah, perlawanan terhadap orang beriman selalu
dilakukan untuk tujuan ini. Semua serangan ini dilancarkan guna memperlemah
komitmen orang beriman terhadap perintah Allah. Allah menyatakan bahwa orang
beriman akan terjatuh ke dalam fitnah jika mereka sampai terjebak.
Sesungguhnya mereka kaum musyrik hampir-hampir dapat
memfitnah engkau tentang apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, agar engkau
memalsukan wahyu Kami itu dengan saduran yang lain. Jika berhasil, tentulah
mereka dapat membuat engkau jadi temannya.Al-Isra:73
Dan hendaklah kamu mengadili perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka. Dan waspadalah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak menyesatkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu, maka ketahuilah bahwa Allah bermaksud hendak menjatuhi hukuman di dunia ini juga terhadap sebagian dosa-dosa mereka, sebelum di akhirat kelak. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.Al-Maidah:49
Sesungguhnya kamu dan semua sembahan itu, sekali-kali tidak dapat menyesatkan siapapun terhadap Tuhan. Kecuali orang yang sesat yang akan masuk neraka seumpamamu.As-Shaffat:161-163
Dan hendaklah kamu mengadili perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka. Dan waspadalah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak menyesatkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu, maka ketahuilah bahwa Allah bermaksud hendak menjatuhi hukuman di dunia ini juga terhadap sebagian dosa-dosa mereka, sebelum di akhirat kelak. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.Al-Maidah:49
Sesungguhnya kamu dan semua sembahan itu, sekali-kali tidak dapat menyesatkan siapapun terhadap Tuhan. Kecuali orang yang sesat yang akan masuk neraka seumpamamu.As-Shaffat:161-163
Dalam surat Al-Baqarah ayat 191 dan 217, Allah
menyatakan bahwa "fitnah lebih kejam dari pembunuhan". Untuk memahami
fitnah sebagai suatu kejahatan, ada baiknya kita ketahui dulu betapa jahatnya
pembunuhan.
Barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan
sengaja, maka hukumannya ialah jahanam. Kekal ia di dalamnya. Allah memurkai
dan mengutuknya serta menyediakan siksa yang besar baginya.An-Nisa:93
Sebetulnya fitnah memiliki arti lebih dari pada
"ujian". Kata fitnah diartikan sebagai segala tindakan dan perbuatan
yang menyesatkan manusia.
Al-Qur'an merujuk orang munafik sebagai "penyebab
fitnah". Allah memberitahu kita bahwa orang munafik melakukan banyak jenis
fitnah; mereka berencana melawan para Rasul dan pengikutnya dengan mencoba
mencegah orang beriman dari ikut perang sehingga kehilangan pendirian.
Orang munafik seringkali menyalah-artikan ayat serta
mengubah pemahaman ayat, dan mau menurut ketika mereka anggap ayat tersebut
menguntungkan. Sebaliknya orang beriman menunjukkan sikap yang sama sekali
berbeda, mereka tunduk dalam keadaan apapun.
Dialah yang menurunkan kitab Al-Qur'an kepadamu
Muhammad. Di antaranya ada ayat-ayat yang tandas tegas Tidak memerlukan takwil,
itulah pokok isi Al-Qur'an. Yang lainnya adalah ayat-ayat samar Samar-samar,
tidak tegas kadang-kadang tidak dapat dicapai oleh pemikiran, misalnya
ayat-ayat yang berhubungan dengan hal-hal yang gaib, hari kiamat
"Arasy", dan sebagainya. Ayat-ayat ini dapat ditakwil kurang tegas.
Adapun orang-orang yang di dalam hatinya ada maksud-maksud yang tidak jujur,
selalu mengikuti ayat-ayat samar untuk mengadakan kehebohan dengan memberikan
tafsiran-tafsiran yang diselewengkan. Padahal tidak ada yang dapat memberikan
tafsirannya, hanya Allah saja. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya mengatakan
dengan terus-terang: "Kami percaya kepada kitab, semuanya itu datang dari
Tuhan kami". Hanya orang-orang yang berfikiran saja yang dapat mengerti.Al-Imran:7
Sifat dasar orang munafik adalah kegemaran mereka
memfitnah. Memecah belah persatuan orang beriman adalah fitnah dan juga dosa
besar. Beberapa ayat menyatakan bahwa orang munafik suka sekali melakukan hal
ini.
Kalaupun mereka berangkat juga bersama-sama denganmu,
maka mereka hanyalah akan menambah beban kesusahan belaka kepadamu, dan mereka
akan menyusup ke celah-celah barisanmu untuk menyebarkan kekacauan, lagi pula
di dalam barisanmu ada orang-orang yang lemah iman yang senang mendengarkan
hasutan mereka. Dan Allah Maha Mengetahui akan segala tingkah laku orang-orang
yang zalim.At-Taubah:47
Andaikata rumah-rumah mereka diserang oleh kaum sekutu dari segenap penjuru, lalu diminta supaya mereka murtad Terjemahan dari kata "fitnah". Fitnah dalam ayat ini berati murtad, atau berobah pendirian dari kawan menjadi lawan., tentu mereka penuhi, tidak mereka tangguhkan bahkan segera dikerjakan.Al-Ahzab:14
Sesungguhnya dari dahulupun mereka telah mencari-cari kekacauan dan memutarbalikkan keadaan Untuk mengacau-balaukan umat Islam, hingga datanglah kebenaran dan jelaslah kemenangan agama Allah Islam, sedangkan yang demikian itu tidak disukai mereka.At-Taubah:47-48
Andaikata rumah-rumah mereka diserang oleh kaum sekutu dari segenap penjuru, lalu diminta supaya mereka murtad Terjemahan dari kata "fitnah". Fitnah dalam ayat ini berati murtad, atau berobah pendirian dari kawan menjadi lawan., tentu mereka penuhi, tidak mereka tangguhkan bahkan segera dikerjakan.Al-Ahzab:14
Sesungguhnya dari dahulupun mereka telah mencari-cari kekacauan dan memutarbalikkan keadaan Untuk mengacau-balaukan umat Islam, hingga datanglah kebenaran dan jelaslah kemenangan agama Allah Islam, sedangkan yang demikian itu tidak disukai mereka.At-Taubah:47-48
Seandainya rencana mereka terungkap, orang munafik
berusaha melakukan perlawanan dengan cara mencoba meyakinkan para Rasul dan
orang beriman bahwa perbuatan mereka itu bukanlah suatu penghianatan dan hal
yang biasa-biasa saja. Mereka sangat takut mendapat hukuman atas perbuatan
mereka itu. Lebih jauh lagi, mereka meminta orang beriman supaya melanjutkan hubungan
dengan mereka.
Di antara mereka ada yang mengatakan: "Izinkanlah
saya untuk tidak turut berperang dan janganlah saya dijerumuskan ke dalam
fitnah Beberapa orang munafik minta izin tidak ikut berperang ke Tabuk daerah
kekuasaan Romawi dengan dalih takut tergoda oleh wanita-wanitanya. Ketahuilah
sebenarnya mereka telah terjerumus ke dalam fitnah dan sesungguhnya jahanam itu
akan mengepung orang-orang yang kafir.At-Taubah:49
Ayat tersebut menegaskan bahwa orang munafik adalah
pembohong dan terlibat dalam fitnah. Allah memperingatkan orang beriman untuk
tidak terperdaya oleh kecurangan mereka. Orang kafir dan orang munafik akan
mengalami penderitaan yang mengerikan di neraka sebagai balasan atas fitnah
yang mereka sebabkan:
Rasakanlah siksaan itu, siksaan yang dahulu kamu minta
supaya disegerakan.Adz-Dzariyat:14
Fitnah akan merajalela di muka bumi kecuali jika orang
beriman saling melindungi satu sama lain:
Adapun orang-orang yang kafir, mereka bersetia kawan
terhadap sesamanya dalam menghadapi kaum mu'min. Jika kamu tidak menggalang
kesetia-kawanan pula seperti mereka, akan terjadilah kekacauan dan kerusakan
yang besar di muka bumi ini.Al-Anfal:73
Orang beriman tidak melakukan sesuatu yang membuat
mereka terlibat dengan hal-hal yang dapat menimbulkan fitnah. Sebab beberapa
perbuatan tertentu, yang walaupun tidak dimaksudkan, dapat menjadi dasar bagi
terjadinya fitnah. Seperti disebutkan pada ayat di atas, gagal melindungi satu
sama lain atau membiarkan persengketaan terjadi di antara orang beriman, dapat menjadi
penyebab fitnah, yang pada akhirnya, harus ditanggung juga oleh orang beriman.
Karenanya, orang yang betul-betul beriman, saling melindungi satu sama lain.
Di dalam Al-Qur'an Allah memberitahu kita bagaimana
seseorang menjadi tersesat. Yaitu ketika seseorang lebih senang mengikuti nafsu
pribadi terhadap dunia ketimbang mencari keridhaan Allah. Dalam keadaan seperti
itu, dia akan menunjukkan sikap masa bodoh terhadap Allah dan umat Islam.
Allah berulang-kali mengingatkan bahwa dunia ini hanya
tempat sementara bagi manusia untuk menjalani ujian.
Siapapun yang menolak Al-Qur'an sebagai panduan, akan
diliputi oleh kesibukan hidup sehari-hari yang pada dasarnya menyengsarakan.
Harta dan anak-anak disebut juga sebagai fitnah.
Kesejahteraan dan anak-anak sama sekali tidak menjamin
keselamatan kecuali jika ditujukan untuk mencapai keridhaan Allah.
Mengenai harta dan anak-anak, Allah memberi peringatan
kepada orang beriman agar tetap waspada supaya terhindar dari fitnah.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta dan
anak-anakmu sampai melalaikanmu dari mengingati Allah. Barangsiapa yang berbuat
demikian, itulah orang-orang yang rugi. Al-Munafiqun:9
Harta benda dan anak-anak mereka tidak berguna sedikitpun juga untuk penebus dan menolong mereka dari siksaan Allah, Mereka penghuni neraka, serta kekal di dalamnya selama-lamanya. Al-Mujadilah:17
Harta benda dan anak-anak mereka tidak berguna sedikitpun juga untuk penebus dan menolong mereka dari siksaan Allah, Mereka penghuni neraka, serta kekal di dalamnya selama-lamanya. Al-Mujadilah:17
Dengan berpura-pura tidak mengerti tujuan hidup di
dunia, manusia biasanya terpengaruh oleh tujuan yang mereka anut sebagai
"hukum dunia". Karena doktrin masyarakat, orang percaya bahwa
pernikahan, mempunyai anak, dan mencari uang, sebagai hukum dunia yang kekal.
Kebanyakan orang menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap hal-hal tersebut
sambil tetap acuh tak acuh dalam mematuhi perintah Allah.
Patokan tentang kebutuhan untuk berketurunan juga
tersedia di dalam Al-Qur'an. Tetapi tujuannya adalah untuk mencapai keridhaan
Allah. Doa Hanah istri Nabi Imran diberikan sebagai contoh untuk hal ini:
Ingat pulalah ketika Hanah istri Imran mengucapkan
doanya: "Wahai Tuhanku! Aku bernazar bahwa anakku yang masih dalam
kandungan ini, akan aku serahkan untuk-Mu, guna membaktikan seluruh hidupnya
dalam berkhidmat dan beribadah kepada-Mu semata-mata. Terimalah persembahanku
ini! Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Mengetahui".Al-Imran:35
Doa yang sama dari para Nabi membimbing orang beriman
kepada jalan yang benar.
Di sinilah Zakaria berdo'a kepada Tuhannya, katanya:
"Wahai Tuhanku! Aku mohon karunia-Mu, berilah aku seorang anak yang baik.
Sesungguhnya Engkau Maha mendengar do'a.Al-Imran:38
Begitu pula dengan Doa Nabi Ibrahim:
Wahai Tuhan Kami! Jadikanlah kami berdua, manusia
muslim yang patuh kepadaMu, dan begitu juga jadikanlah anak cucu kami umat yang
patuh juga kepada-Mu...Al-Baqarah:128
Harta juga dapat membuat seseorang mencapai keridhaan
Allah dan keselamatan abadi, asalkan digunakan semata-mata karena Allah.
Sebaliknya harta juga dapat menjadi fitnah. Sikap Nabi Sulaiman terhadap harta
dapat menjadi contoh bagi orang beriman.
Ketika pada suatu petang dibawa kehadapannya beberapa
ekor kuda yang jinak tenang, namun amat kencang larinya. Lalu ia berkata:
"Sesungguhnya aku mencintai barang yang baik karena mengingati
Tuhanku". lalu kuda-kuda itu segera lenyap dari pemandangan. Dia berkata
lagi: "Bawalah dia kembali kehadapanku" Lalu diusap-usapnya kaki kuda
itu dan lehernya. Sad:31-33
Di dalam Al-Qur'an, persolan-persoalan hidup disebut
sebagai cobaan (fitnah) juga.
Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, kecuali
golongan anak-anak muda saja dari kaumnya, itupun dalam keadaan takut akan
mendapat siksaan dari Fir'aun dan pembesar-pembesar kaumnya. Sungguh Firaun itu
berbuat sewenang-wenang di muka bumi, Dan dia termasuk orang-orang yang
melanggar batas. Yunus:83
Sesungguhnya mereka yang mencoba menyiksa orang-orang yang beriman baik lelaki maupun perempuan, lalu mereka tidak bertobat, mereka akan mendapat siksaan neraka jahanam dan hukuman bakar.Al-Buruj:10
Janganlah kamu menganggap panggilan Rasul itu sebagai panggilan biasa antara sesamamu saja. Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang meninggalkan tempat secara diam-diam satu persatu, dengan berlindung dibalik sesuatu. Justru itu, hendaklah mereka yang melanggar perintah Rasul itu waspada jangan sampai mendapat cobaan atau ditimpa azab yang amat pedih.An-Nur:63
Dan hendaklah kamu mengadili perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka. Dan waspadalah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak menyesatkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka tidak mengindahkan keputusan yang telah diturunkan Allah kepadamu, maka ketahuilah bahwa Allah bermaksud hendak menjatuhi hukuman di dunia ini juga terhadap sebahagian dosa-dosa mereka, sebelum di akhirat kelak. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Al-Maidah:49
Sesungguhnya mereka yang mencoba menyiksa orang-orang yang beriman baik lelaki maupun perempuan, lalu mereka tidak bertobat, mereka akan mendapat siksaan neraka jahanam dan hukuman bakar.Al-Buruj:10
Janganlah kamu menganggap panggilan Rasul itu sebagai panggilan biasa antara sesamamu saja. Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang meninggalkan tempat secara diam-diam satu persatu, dengan berlindung dibalik sesuatu. Justru itu, hendaklah mereka yang melanggar perintah Rasul itu waspada jangan sampai mendapat cobaan atau ditimpa azab yang amat pedih.An-Nur:63
Dan hendaklah kamu mengadili perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka. Dan waspadalah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak menyesatkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka tidak mengindahkan keputusan yang telah diturunkan Allah kepadamu, maka ketahuilah bahwa Allah bermaksud hendak menjatuhi hukuman di dunia ini juga terhadap sebahagian dosa-dosa mereka, sebelum di akhirat kelak. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. Al-Maidah:49
kata ujian (fitnah) digunakan oleh orang beriman
sebagai do'a supaya terhindar dari fitnah orang kafir:
Dengan segera mereka berkata: "Kepada Allah
sajalah kami mempercayakan diri! Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan
kami sasaran kekejaman oleh orang-orang yang zalim.Yunus:85
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami jadi sasaran-fitnah oleh mereka yang kafir, dan ampunilah kami. Ya Tuhan kami, Engkaulah yang Maha Perkasa dan Bijaksana."Al-Mumtahinah:5
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami jadi sasaran-fitnah oleh mereka yang kafir, dan ampunilah kami. Ya Tuhan kami, Engkaulah yang Maha Perkasa dan Bijaksana."Al-Mumtahinah:5
Al-Qur'an juga menamakan kesulitan, bencana, dan
malapetakan sebagai fitnah:
Dan tidakkah orang yang munafik itu memperhatikan
bahwa mereka diuji, sekali atau dua kali setiap tahun? Namun mereka tidak juga
mau tobat dan tidak pula mau mengambil pelajaran.At-Taubah:126
Tidak ada komentar:
Posting Komentar