Bandung
--- Pemerintah berencana untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak
(BBM) pada pertengahan Juni 2013. Anggaran subsidi tersebut akan
dialihkan untuk menyasar ke rakyat miskin melalui bantuan langsung dan
pembangunan infrastruktur.
“Salah satunya adalah untuk bantuan siswa miskin
(BSM),” ujar Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan
(Wamendik), Musliar Kasim, usai membuka Olimpiade Sains Nasional (OSN)
SD/MI 2013 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/6).
Musliar menyebutkan, di tahun 2012 sasaran BSM
sebanyak 3,9 juta siswa. Tahun ini, dengan dialihkannya subsidi BBM,
ditargetkan 13,5 juta siswa tidak mampu di bidang ekonomi akan
memperoleh BSM. Guru besar bidang pertanian Universitas Andalas (Unand)
ini menambahkan, tingkat kemiskinan di Indonesia adalah 11,6 persen,
maka jika 13,5 juta anak diberi BSM maka 25 persen masyarakat dengan
ekonomi terbawah telah terbantu.
“Tidak hanya siswa miskin, siswa yang kurang
miskin itupun akan dapat bantuan. Jadi subsidi ini digunakan untuk
kepentingan pendidikan,” tuturnya.
Agar bantuan ini benar-benar tepat sasaran,
Wamendik mengatakan monitoring penyaluran bantuan-bantuan tersebut
dilakukan oleh seluruh kementerian. Ditambahkannya, pemerintah akan
menyediakan SMS gateway bagi masyarakat untuk melaporkan jika ada
penyaluran yang tidak tepat sasaran, atau justru menginformasikan kepada
pemerintah jika ada siswa miskin yang belum mendapat BSM.
Musliar juga mengajak kepala sekolah atau
guru-guru untuk berperan aktif mendaftarkan siswa yang tidak mampu di
sekolahnya agar mendapat BSM. Pesan tersebut juga disampaikan kepada
peserta OSN SD/MI 2013 ini. “Kalau ada diantara adik-adik yang orang
tuanya kurang beruntung, laporkan kepada kepala sekolah, untuk dibantu
oleh pemerintah. Itulah salah satu manfaat pengalihan subsidi,” katanya.
(AR)