Syarat-syarat
mencari ilmu
الا لا تنال
العلم الا بستة سأنبيك عن
مجموعها ببيان
ذكاء وحرص
واصطباروبلغة وارشاد استاذ وطول زمان
عن المرء لا
تسأل وأبصر قرينه فان القرين بالمقارن
يقتدى
فان
كان ذا شر فجنبه
سرعة فان كان ذا خير فقارنه تهتدى
Ingatlah!!!!.engkau
tidak akan mendapatkan ilmu yang manfaat kecuali dengan 6 (enam) syarat, yaitu
cerdas, semangat, sabar, cukup bekal, mengikuti petunjuk guru dan waktu yang
cukup
Keterangan ;
Ilmu yang
manfaat adalah ilmu yang bisa menghantarkan pemiliknya pada ketakwaan
kepada Allah subhanahu wataala,ilmu yang adalah nur ilahi yang hanya
diperuntukkan bagi hamba-hambanya yang soleh, ilmu manfaat inilah yang tidak
mungkin bisa di dapatkan kecuali dengan adanya 6 syarat yang harus di lengkapi
para pencarinya, adapaun 6 syarat tersebut adalah :
1. Cerdas, artinya kemampuan untuk
menangkap ilmu, bukan berarti IQ harus tinggi,walaupun dalam mencari ilmu IQ
yang tinggi sangat menentukan sekali, asal akalnya mampu menangkap ilmu maka
berarti sudah memenuhi syarat pertama ini, berbeda dengan orang gila atau orang
yang ideot yang memang akalnya sudah tidak bisa menerima ilmu maka sulitlah
mereka mendapatkan ilmu manfaat, namun perlu di ingat bahwa
kecerdasan adalah bukan sesuatu yang tidak bisa meningkat,kalau menurut
orang-orang tua, akal kita adalah laksana pedang,semakin sering di asah dan di
pergunakan maka pedang akan semakin mengkilat dan tajam,adapun bila di diamkan
maka akan karatan dan tumpul,begitupula akal kita semakin sering dibuat untuk
berfikir dan mengaji maka akal kita akan semakin tajam daya tangkapnya dan bila
di biarkan maka tumpul tidak akan mampu menerima ilmu apapun juga.
2. Semangat, artinya sungguh-sungguh
dengan bukti ketekunan, mencari ilmu tanpa kesemangatan dan ketekunan tidak
akan menghasilkan apa-apa,ilmu apalagi ilmu agama adalah sesuatu yang mulia
yang tidak akan dengan mudah bisa di dapatkan,oleh karenanya banyak orang
mencari ilmu tapi yang berhasil sangat sedikit di banding yang tidak
berhasil,kenapa?..karena mencari ilmu itu sulit, apa yang kemarin di hafalkan
belum tentu sekarang masih bisa hafal,padahal apa yang di hafal kemarin masih
berhubungan dengan pelajaran hari ini, ahirnya pelajaran hari inipun berantakan
karena hilangnya pelajaran kemarin,maka tanpa kesemangatan dan ketekunan sangat
sulit kita mendapatkan apa yang seharusnya kirta dapatkan dalam tolabulilmi
3. Sabar,artinya tabah menghadapi
cobaan dan ujian dalam mencari ilmu, orang yang mencari ilmu adalah orang yang
mencari jalan lurus menuju penciptanya, oleh karena itu syetan sangat membenci
pada mereka,apa yang di kehendaki syetan adalah agar tidak ada orang yang
mencari ilmu,tidak ada orang yang akan mengajarkan pada umat bagaimana cara
beribadah dan orang yang akan menasehti umat agar tidak tergelincir
kemaksiatan,maka syetan sangat bernafsu sekali menggoda pelajar agar gagal
dalam pelajarannya,digodanya mereka dengan suka pada lawan jenis,dengan
kemelaratan,dan lain-lain .
4. Biaya,artinya orang mengaji perlu
biaya seperti juga setiap manusia hidup yang memerlukannya, tapi jangan di
faham harus punya uang apalagi uang yang banyak,biaya disini hanya kebutuhan
kita makan minum sandang dan papan secukupnya,pun tidak harus merupakan bekal
materi, dalam sejarah kepesantrenan dari zaman sahabat nabi sampai zaman ulama
terkemuka kebanyakan para santrinya adalah orang-orang yang tidak mampu,seperti
Abu hurairoh sahabat Nabi seorang perawi hadist terbanyak adalah orang yang
sangfat fakir,imam syafi'i adalah seorang yatim yang papa, dan banyak lagi
kasus contohnya,biaya disini bisa dengan mencari sambil khidmah atau bekerja
yang tidak mengganggu belajar,
5. Petunjuk ustadz, artinya orang
mengaji harus digurukan tidak boleh dengan belajar sendiri,ilmu agama adalah
warisan para nabi bukan barang hilang yang bisa di cari di kitab-kitab, dalam
sebuah makalah [ saya tidak tahu apakah ini hadis atau sekedar kata-kata
ulama] barang siapa belajar tanpa guru maka gurunya adalah syetan, dan
ada pula makalah لقال من قال بماشاء السند لولا andai tidak ada sanad [pertalian
murid dan guru] maka akan berkata orang yang berkata[tentang agama] sekehendak
hatinya. Kita bisa melihat sejarah penurunan wahyu dan penyampaiannya kepada
para sahabat,betapa Nabi setiap bulan puasa menyimakkan Al-Qur'an kepada jibril
dan sebaliknya, kemudian Nabi menyampaikan kepada para sahabat,sahabat
menyampaikan kepada para tabi'in, lalu para tabi'in menyampaikan pada tabi'i
at-tabi'in dan seterusnya kepada ulama salaf,lalu ulama kholaf, lalu ulama
mutaqoddimin lalu ulama muta'akhirin dan seterusnya sampai pada umat sekarang
ini, jadi ilmu yang kita terima sekarang ini adalah ilmu yang bersambung sampai
Nabi dan sampai kepada Allah subhanahu wa ta'ala, jadi sangat jelas sekali
bahwa orang yang belajar harus lewat bimbingan seorang guru,guru yang
bisa menunjukkan apa yang dikehendaki oleh sebuah pernyataan dalam sebuah ayat
atau hadis atau ibarat kitab salaf, karena tidak semua yang tersurat
mencerminkan apa yang tersirat dalam pernyatan,
6. Lama, artinya orang belajar perlu
waktu yang lama,lama disini bukan berarti tanpa target,sebab orang belajar
harus punya target,tanpa target akan hampa dan malaslah kita belajar,
Ilmu itu sangat penting karena itu sebagai perantara (sarana) untuk
bertaqwa. Dengan taqwa inilah manusia menerima kedudukan terhormat disisi
Allah, dan keuntungan yang abadi. Sebagaimana dikatakan Muhammad bin Al-Hasan
bin Abdullah dalam syairnya : “Belajarlah! Sebab ilmu adalah penghias bagi
pemiliknya. dia perlebihan, dan pertanda segala pujian, Jadikan hari-harimu
untuk menambah ilmu. Dan berenanglah di lautan ilmu yang berguna.”Belajarlah ilmu agama, karena ia adalah ilmu yang paling unggul. Ilmu yang dapat membimbing menuju kebaikan dan taqwa, ilmu paling lurus untuk di pelajarai. Dialah ilmu yang menunjukkan kepada jalan yang lurus, yakni jalan petunjuk. Tuhan yang dapat menyelamatkan manusia dari segala keresahan. Oleh karena itu orang yang ahli ilmu agama dan bersifat wara’ lebih berat bagi setan daripada menggoda seribu ahli ibadah tapi bodoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar