JAKARTA – Beragam macam cara
ditempuh masyarakat untuk diterima menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Mulai dari menyogok hingga puluhan juta, sampai mencuri data soal yang
sudah disiapkan dalam rangka penerimaan Calon PNS. Oknum-oknum yang
bertindak sebagai penyedia jasa demi kelolosan CPNS tersebut tidak
jarang berasal dari orang dalam sendiri. Mereka menjanjikan CPNS itu
akan lolos ujian dengan tentunya mengharapkan keuntungan.
Sekretaris Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tasdik Kinanto
mengatakan, penyebab jual beli bangku PNS karena adanya faktor
kepentingan antara kesempatan dan keuntungan. “Satu mau jadi PNS, yang
satu lagi mau dapat keuntungan, jadilah transaksi ilegal,” ujarnya
menjawab wartawan di Jakarta, Senin (19/08).
Untuk mengatasi keadaan itu, harus
diciptakan sebuah sistem yang bisa memutus mata rantai transaksi
illegal, yang merusak sendi-sendi kehidupan bernegara itu. Pemerintah
yakin, test CPNS dengan sistem Computer Assisted Test (CAT) yang akan dilaksanakan mulai tahun 2013 ini dapat menghindari terjadinya praktek-praktek tidak terpuji itu.
Dalam pelaksanaannya, panitia seleksi
nasional pengadaan CPNS bekerjasama dengan Lembaga Sandi Negara
(Lemsaneg) yang membantu proses pengamanan sistem teknologinya.
“Lemsaneg akan mem-protect supaya soal-soal pada sistem CAT tidak bocor. Dijamin seratus persen aman.” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang
SDM Aparatur Setiawan Wangsaatmaja mengingatkan kepada masyarakat agar
tidak terbujuk rayuan dengan iming-iming atau janji seseorang yang
menyatakan bisa meluluskan dalam tes CPNS, dengan membayar sejumlah uang
saja. “Tim Panselnas sudah berupaya semaksimal mungkin agar tes
dilakukan dengan fair, bebas KKN, dan dapat menghasilkan CPNS yang
berkualitas,” ungkapnya. (bby/HUMAS MENPANRB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar