Jakarta
(Pinmas) —- Kementerian Agama telah menyelenggarakan Sidang Itsbat (penetapan)
awal Ramadlan 1434 H pada Senin (08/07) di Gedung Kementerian Agama, Jakarta.
Untuk menggelar sidang itsbat, Kemenag menganggarkan biaya sebesar
Rp142.478.000,-.
Demikian penjelasan yang disampaikan Kementerian Agama melalui siaran persnya, Rabu (10/07) terkait dengan adanya pemberitaan bahwa penyelenggaraan sidang itsbat menghabiskan biaya mencapai 9 miliar.
Dijelaskan juga bahwa anggaran sidang itsbat sebesar 142,5 juta tersebut digunakan untuk biaya konsumsi dan transportasi para undangan, narasumber, dan panitia.
Sidang itu sendiri dihadiri oleh 185 orang yang antara lain terdiri dari pimpinan/perwakilan: (a) Majelis Ulama Indonesia; (b) Komisi VIII DPR RI; (c) Kedutaan Besar Negara Sahabat; (d) Kementerian Agama; (e) Kementerian Kordinator Kesejahteraan Rakyat; (f) Kementerian Komunikasi dan Informatika; (g) Badan Hisab Rukyat; (h) Organisasi Kemasyarakatan Islam; (i) Boscha; (j) LAPAN; (k) Planetarium; (l) Badan Geospasial; dan (m) Pondok Pesantren.
Menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas, Zubaidi, kegiatan yang diliput secara luas oleh wartawan baik media cetak, elektronik, maupun online itu merupakan bagian dari proses penetapan awal Ramadlan.
“Hasilnya sangat ditunggu-tunggu dan masyarakat membutuhkan kepastian tentang awal Ramadlan yang ditetapkan oleh Pemerintah, sebagai ulil amri,” terang Zubaidi.
Sidang Itsbat awal Ramadan 1434 H telah dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 8 Juli 2013 M/29 Sya`ban 1434 H di Auditorium H.M. Rasjidi Kementerian Agama Jl. M.H. Thamrin No. 6 Jakarta. Kegiatan tersebut menetapkan bahwa 1 Ramadan 1434 H jatuh pada hari Rabu, 10 juli 2013 M.
Demikian penjelasan yang disampaikan Kementerian Agama melalui siaran persnya, Rabu (10/07) terkait dengan adanya pemberitaan bahwa penyelenggaraan sidang itsbat menghabiskan biaya mencapai 9 miliar.
Dijelaskan juga bahwa anggaran sidang itsbat sebesar 142,5 juta tersebut digunakan untuk biaya konsumsi dan transportasi para undangan, narasumber, dan panitia.
Sidang itu sendiri dihadiri oleh 185 orang yang antara lain terdiri dari pimpinan/perwakilan: (a) Majelis Ulama Indonesia; (b) Komisi VIII DPR RI; (c) Kedutaan Besar Negara Sahabat; (d) Kementerian Agama; (e) Kementerian Kordinator Kesejahteraan Rakyat; (f) Kementerian Komunikasi dan Informatika; (g) Badan Hisab Rukyat; (h) Organisasi Kemasyarakatan Islam; (i) Boscha; (j) LAPAN; (k) Planetarium; (l) Badan Geospasial; dan (m) Pondok Pesantren.
Menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas, Zubaidi, kegiatan yang diliput secara luas oleh wartawan baik media cetak, elektronik, maupun online itu merupakan bagian dari proses penetapan awal Ramadlan.
“Hasilnya sangat ditunggu-tunggu dan masyarakat membutuhkan kepastian tentang awal Ramadlan yang ditetapkan oleh Pemerintah, sebagai ulil amri,” terang Zubaidi.
Sidang Itsbat awal Ramadan 1434 H telah dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 8 Juli 2013 M/29 Sya`ban 1434 H di Auditorium H.M. Rasjidi Kementerian Agama Jl. M.H. Thamrin No. 6 Jakarta. Kegiatan tersebut menetapkan bahwa 1 Ramadan 1434 H jatuh pada hari Rabu, 10 juli 2013 M.
Ketika ditanya oleh bimasislam terkait dengan pemberitaan di luar, baik
cetak maupun elektronik, Kasubdit Pembinaan Syarian dan Hisab Rukyat, Dr. H.
Ahmad Izzuddin, M.Ag, menyatakan bahwa tidak benar sama sekali Sidang Itsbat
menghabiskan anggaran 9 Milyar. Itu data darimana? Apakah yang menyatakan itu
punya dasar atau punya pretensi sendiri? Jawan ahli Hisab dari IAIN Walisongo
ini terheran-heran.
Izzuddin menegaskan, bahwa dalam rangka menunjang kesuksesan acara
Sidang Itsbat awal Ramadan 1434, Kementerian Agama Republik Indonesia memang
menganggarkan biaya, tetapi hanya sebesar Rp. 142.478.000. Biaya itu
dialokasikan untuk sekedar konsumsi seluruh peserta dan teman-teman wartawan,
serta transport seluruh undangan dan nara sumber serta kepanitiaan.
“Prinsipnya, kami berani mempertanggungjawabkan dana itu dan kami pure
demi kemaslahatan”, tegasnya.
Lebih lanjut Izzuddin mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan
kegiatan musyawarah seluruh umat Islam yang terwakili di setiap Ormas Islam
untuk menentukan awal bulan Ramadan 1434 H. “Kegiatan ini merupakan wadah dalam
mempersatukan ummat dan menentramkan masyarakat dalam beribadah dan memberikan
kepastian tentang awal Ramadan 1434 H. Jadi tolong jangan ada yang bermain
opini di bulan suci ini”, harapnya.
Dalam pantauan bimasislam, peserta Sidang Itsbat sebanyak 185 orang,
terdiri dari Majelis Ulama Indonesia; Komisi VIII DPR RI; Duta Besar Negara
Sahabat; Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; Pejabat Eselon II
Kemenkokesra; Pejabat Eselon II Kementerian Kominfo; Badan Hisab Rukyat
Kementerian Agama; Organisasi kemasyarakatan Islam; Boscha, Lapan, Planetarium
Badan Geospasial; Lembaga/instansi terkait; Pondok Pesantren. Sebagaimana
diketahui, Sidang itsbat ini juga dihadiri dan diliput oleh wartawan, baik
media cetak maupun elektronik seluruh Indonesia. (bieb/foto:bimasislam)