Selamat Datang Di Tarojjumah.Com - Selamat Datang Di Tarojjumah.Com - Selamat Datang Di Tarojjumah.Com

Jumat, 19 April 2013

Motivasi Belajar Bahasa Arab



MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB

A.    Motivasi belajar
1.      Pengertian Motivasi
Motivasi menggambarkan proses yang dapat memunculkan dan mendorong perilaku, memberikan arah atau tujuan perilaku, memberikan peluang terhadap perilaku yang sama dan mengarahkan pada pilihan perilaku tertentu.
Motivasi anak yang dibawa ke dalam situasi belajar sangat berpengaruh terhadap bagaimana mereka belajar dan apa yang mereka pelajari. Hal ini karena motivasi merupakan kondisi di dalam diri anak yang mempengaruhi kesiapannya di dalam memprakarsai atau melanjutkan kegiatan belajar.
Motivasi dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau internal dan intensif di luar individu. Sebagai suatu masalah di dalam kelas motivasi adalah proses membangkitkan, mempertahankan dan mengontrol minat-minat siswa.
Memberikan motivasi kepada siswa, berarti menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. Sehingga diri siswa tersebut akan melakukan perubahan.
Menurut Sardiman A.M, motivasi diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan / mendesak.[1]
Menurut Eysenck dkk, motivasi dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia.[2] Sedangkan menurut Maslow kebutuhan-kebutuhan yang memotivasi tingkah laku seseorang dibagi kedalam 7 kategori yaitu :
a.             Fisiologis
Merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar, meliputi : kebutuhan yang penting untuk mempertahankan hidup.
b.            Rasa Aman
Merupakan kebutuhan kepastian keadaan dan lingkungan yang dapat diramalkan, ketidakpastian, ketidakadilan, keterancaman, akan menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada diri individu.
c.             Rasa Cinta
Merupakan kebutuhan afeksi dan pertalian dengan orang lain.
d.            Penghargaan
Merupakan kebutuhan rasa berguna, penting, dihargai, dikagumi, dihormati oleh orang lain.
e.             Aktualisasi Diri
Kebutuhan untuk mengembangkan diri sepenuhnya, merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya.
f.             Mengetahui dan Mengerti
Kebutuhan manusia untuk memuaskan rasa ingin tahunya, untuk mendapatkan pengetahuan, untuk mendapatkan keterangan-keterangan dan untuk mengerti sesuatu.
g.            Kebutuhan Estetik
Kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan diri dari suatu tindakan.[3]

Menurut Mc. Donald seperti yang dikutip oleh Dr. Oemar Hamalik, “Motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions” motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.[4]
Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald mengandung tiga elemen penting yaitu :
a.       Bahwa motivasi dimulai dari adanya perubahan energy dalam diri pribadi. Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-perubahan tertentu di dalam system neurofisiologis dalam organisme manusia.
b.      Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan (affective arousal)
c.       Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.[5]
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang berasal baik dari dalam diri seseorang maupun dari luar diri seseorang yang berupa usaha pembentukan dari orang lain untuk melakukan suatu tindakan demi tercapainya tujuan.
Hakikat motivasi adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswayang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indicator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a.       gairah dalam proses pembelajaran;
b.      semangat dalam proses pembelajaran;
c.       rasa penasaran atau rasa ingin tahu dalam proses pembelajaran;
d.      “jalan sendiridalam proses pembelajaran;
e.       rasa percaya diri dalam proses pembelajaran;
f.       daya konsentrasi dalam proses pembelajaran;
g.      kesulitan sebagai tantangan dalam proses pembelajaran;
h.      kesabaran dan daya juang dalam proses pembelajaran.[6]

Berkaitan dengan indikator motivasi dimana hal ini akan tercapai apabila diniatkan sepenuh hati dan tidak bersikap lemah. Allah SWT berfirman :
Ÿwur (#qãZÎgs? Ÿwur (#qçRtøtrB ãNçFRr&ur tböqn=ôãF{$# bÎ) OçGYä. tûüÏZÏB÷sB ÇÊÌÒÈ  
Artinya : “Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”                           (QS. Ali Imran : 139)[7]

Dari ayat di atas dijelaskan bahwa di dalam diri sendiri haruslah termotivasi untuk tidak bersikap lemah tetapi sesuai indikator motivasi yaitu bergairah, bersemangat, penuh percaya diri, mandiri, berkonsentrasi, sabar, dan berdaya juang.
2.      Fungsi Motivasi
Motivasi sangat diperlukan bagi terciptanya proses pembelajaran di kelas secara efektif. Motivasi juga memiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajaran, baik dalam proses maupun pencapaian hasil.
Seorang siswa yang memiliki motivasi tinggi, pada umumnya mampu meraih keberhasilan dalam proses maupun output pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru dituntut mampu mengkreasi berbagai cara agar motivasi siswa dapat muncul dan berkembang dengan baik.
Karenanya, motivasi yang ada pada diri manusia mempunyai tiga fungsi dasar yaitu :
a.       Mendorong manusia untuk berbuat
Motivasi berfungsi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi, merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b.      Menentukan arah perbuatan
Motivasi memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan yang hendak dicapai.
c.       Menyeleksi perbuatan
Motivasi menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dilakukan yang serasi dengan tujuan yang dimaksud, dengan menyisihkan atau mengesampingkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.[8]

3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah :
a.       Intelegensi
b.      Kebutuhan belajar
c.       Minat
d.      Sifat Pribadi[9]


4.      Bentuk-bentuk Motivasi dan Cara untuk Menumbuhkannya.
Motivasi bisa berasal dari dalam diri siswa atau dibangun dari luar. Oleh karena itu, ada sejumlah formula yang bisa diaplikasikan dalam membangun dan mengembangkan motivasi belajar siswa, yang dengan tumbuhnya motivasi dalam diri siswa diharapkan proses dan hasil pembelajaran mencapai tingkat maksimal.
Bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, antara lain :
a.       Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya. Hal ini penting karena kebanyakan siswa belajar yang utama justru untuk mencapai angka / nilai yang baik.
b.      Hadiah
Sesuatu yang diberikan untuk suatu pekerjaan.
c.       Saingan atau kompetisi
Digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa, karena dengan adanya saingan ada keinginan siswa untuk bisa menjadi yang lebih dari siswa lain.
d.      Ego / Involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri.
e.       Memberi Ulangan
Dengan adanya ulangan dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.
f.       Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa belajar lebih giat.
g.      Pujian
Merupakan bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus motivasi yang baik.
Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dam mempertinggi gairah belajar sekaligus akan membangkitkan harga diri.
h.      Hukuman
Sebagai reinforcement yang negative. Dapat dijadikan alat motivasi kalau diberikan secara tepat dan bijaksana.
i.        Hasrat untuk Belajar
Merupakan unsur kesengajaan, ada motivasi untuk belajar dari dalam diri siswa itu sendiri.
j.        Minat
Minat adalah motivasi yang pokok. Dengan dorongan minat, proses belajar dapat berjalan lancar.
k.      Tujuan yang Diakui
Dengan memahami tujuan yang akan dicapai dan merasa bahwa tujuan tersebut sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar.[10]
Berkaitan dengan motivasi belajar yang merupakan dorongan yang dimulai dari adanya perubahan energi dalam diri pribadi untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut kita harus memulai dari diri sendiri. Allah SWT berfirman :
3 žcÎ) ©!$# Ÿw çŽÉitóム$tB BQöqs)Î/ 4Ó®Lym (#rçŽÉitóム$tB öNÍkŦàÿRr'Î/ 3 ....
Artinya : “...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri...” ( QS. Ar-Ra’du : 11 )[11]

Dari ayat di atas jelaslah bahwa motivasi belajar bisa diusahakan. Salah satunya dengan niat yang kukuh dari diri sendiri dan tidak putus asa.

B.     Prestasi Belajar Bahasa Arab
1.      Pengertian Prestasi Belajar
Belajar sebagai suatu proses adalah kunci utama dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.[12]
Nana Sudjana juga berpendapat, bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.[13]
Sedangkan menurut Catharina Tri Anni, belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.[14]
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku seseorang yang dilakukan secara sengaja yaitu melalui usaha latihan dan pengalaman, sehingga timbullah kecakapan baru sebagai pola tingkah laku manusia itu sendiri dari beberapa aspek yang meliputi pengetahuan, pengertian, sikap, ketrampilan, kebiasaan, emosi, budi pekerti dan apresiasi.
Karena belajar adalah suatu proses, maka dari proses tersebut menghasilkan sebuah hasil dari pembelajaran. Hasil belajar itulah yang disebut prestasi belajar.
Prestasi belajar menurut Tulus Tu’u adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.[15]
Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata, prestasi belajar atau hasil belajar (achievement) adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.[16]
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud prestasi belajar adalah hasil yang ditunjukkan oleh siswa didik, yakni perubahan tingkah laku yang terjadi dalam diri siswa atau peserta didik setelah melakukan belajar. Dengan demikian hasil belajar merupakan kemampuan baru yang kwalifikasinya lebih tinggi dari pada kemampuan sebelum belajar. Kemampuan baru yang diperoleh itu melalui pengalaman dan latihan yang mengarah pada penggunaan pengetahuan, kecakapan dan kebiasaan atau tingkah laku.
Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Menurut Zakiyah Daradjat, prestasi belajar siswa yang dituangkan dalam nilai raport hendaklah merupakan akumulasi dari sekurang-sekurangnya tiga aspek penilaian, yaitu aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotorik.[17] Aspek kognitif lebih mengarah pada kemampuan berfikir dan peningkatan intelektual yang berarti memahami Islam. Aspek afektif bersangkut paut dengan sikap mental perasaan dan kesadaran siswa yang berarti menghayati Islam. Aspek psikomotorik bersangkut dengan keterampilan yang lebih bersifat praktik dan konkrit atau menjalankan Islam.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud pengertian prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai melalui proses perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang meliputi pemahaman, penghayatan, dan hasil dapat dilihat dari nilai yang tercampur dalam nilai raport.
Bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang mengembangkan keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.
Dalam prestasi belajar Bahasa Arab, peserta didik diharapkan agar dapat mencapai keterampilan dasar awal berbahasa Arab, dengan didukung unsur-unsur kebahasaan seperti : istima’ / mendengarkan, kalam / berbicara, qira’ah / membaca, kitabah / menulis.
Area pelajaran utama dari pembelajaran Bahasa Arab meliputi empat aspek yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Jadi pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar Bahasa Arab adalah peserta didik memiliki keterampilan mendengarkan yang memberikan kontribusi terhadap perkembangan kemampuan berbicara, dan pada kemampuan berbicara akan memberikan kontribusi pada keterampilan membaca dalam bentuk teks atau dokumentasi, dan akhirnya kemampuan mendengar, berbicara dan membaca sangat berpengaruh pada keterampilan menulis.[18]
2.       Bentuk-bentuk Prestasi Belajar
Secara garis besar hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam tiga bidang yakni bidang kognitif, bidang afektif, serta bidang psikomotor.
Hasil belajar pada bidang kognitif, meliputi : Pengetahuan hafalan, pemahaman, penerapan (aplikasi), analisis, sintesis, dan evaluasi.
Hasil belajar pada bidang afektif, meliputi : receiving / attending, responding atau jawaban, valuing (penilaian), organisasi, dan karakteristik nilai atau internalisasi nilai.
Hasil belajar pada bidang psikomotor, meliputi : keterampilan pada gerakan yang tidak sadar, keterampilan pada gerakan sadar, kemampuan perceptual, kemampuan dibidang fisik, gerakan-gerakan skill, dan kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi.[19]
3.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dalam dirinya (intern) maupun dari luar (ekstern). Berikut akan diuraikan faktor-faktor tersebut sebagaimana yang diungkapkan oleh Slameto dalam buku Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
a.              Faktor Intern
1)                 Faktor jasmaniah, yang termasuk didalamnya adalah kesehatan dan cacat tubuh (sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh / badan).
2)                 Faktor psikologis, termasuk didalamnya adalah inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. Berkaitan dengan hal tersebut Allah berfirman :
tA$s% ¼çms9 4ÓyqãB ö@yd y7ãèÎ7¨?r& #n?tã br& Ç`yJÏk=yèè? $£JÏB |MôJÏk=ãã #Yô©â ÇÏÏÈ
Artinya : “Musa berkata kepada Khidhr : “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?” (Q.S. Al-Kahfi : 60)[20] 

3)                 Faktor Kelelahan (baik kelelahan jasmani maupun kelelahan rohani / psikis)
b.              Faktor Ekstern
1)                 Faktor keluarga, termasuk di dalamnya adalah cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.
2)                 Faktor sekolah, termasuk di dalamnya adalah metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
3)                 Faktor masyarakat, termasuk di dalamnya adalah kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.[21]
4.      Teknik Evaluasi Prestasi Belajar
Evaluasi didefinisikan sebagai proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok.[22]
Evaluasi dalam dunia pengajaran dikategorikan menjadi dua, yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
Sedangkan yang dimaksud teknik evaluasi atau teknik untuk mengumpulkan informasi adalah suatu cara penilaian kemajuan belajar pserta didik berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai.
Teknik evaluasi yang dapat digunakan ada tujuh, yaitu :
a.       Penilaian unjuk kerja, mengamati kegiatan peserta didik secara langsung.
b.      Penilaian sikap, menilai dari nilai-nilai perilaku atau tindakan yang sesuai.
c.       Penilaian tertulis, bentuk penilaian dalam bentuk tulisan.
d.      Penilaian proyek, penilaian terhadap suatu tugas dalam waktu tertentu.
e.       Penilaian produk
f.       Penilaian portofolio, penilaian berkelanjutan.
g.      Penilaian diri, peserta didik menilai dirinya sendiri berkaitan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajari.[23]



C.    Mata Pelajaran Bahasa Arab
1.      Urgensi Mempelajari Bahasa Arab
Menurut Abidin Ja’far seperti yang dikutip oleh Drs. M. Syakur Sf. dalam bukunya Pengajaran Bahasa Arab, Bahasa Arab adalah satu bahasa yang hidup, dipakai sehari-hari dan merupakan bahasa resmi di Arab Saudi, Marokko, Aljazair, Libya, Tunis, Mesir, Sudan, Lebanon, Syria, Yordania, dan beberapa Negara lainnya di semenanjung Arabia.[24]
Mempelajari Bahasa Arab sangat penting bagi kaum muslimin karena Bahasa Arab menjadi bahasa persaudaraan dalam dunia Islam yang mampu mempersatukan beribu-ribu ummat Islam yang berbeda suku bangsa, Negara dan bahasanya.
2.      Tujuan Mempelajari Bahasa Arab
Secara umum tujuan mempelajari  Bahasa Arab adalah :
a.       Agar siswa mampu memahami dan mengerti makna lafadh-lafadh yang dibaca dalam shalat dengan pngertian yang mendalam.
b.      Agar siswa mampu dan mau membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
c.       Agar siswa mengerti dan memahami bacaan Al-Qur’an, sehingga dapat mengambil petunjuk dan pengajaran darinya, tidak hanya seperti burung berkicau.
d.      Agar siswa dapat mempelajari ilmu-ilmu agama Islam dalam buku-buku yang banyak ditulis dengan Bahasa Arab, seperti ‘Ulum Al-Qur’an, Ilmu Tafsir, Hadits, Ilmu Hadits, Fiqh, dan sebagainya.
e.       Agar siswa mempunyai keterampilan, baik reseptif maupun ekspressif berkomunikasi dengan bahasa Arab, baik antar kaum muslimin di luar negeri maupun di dalam negeri.[25]


3.      Qa’idah Umum Pengajaran Bahasa Arab
Agar pengajaran Bahasa Arab dapat berjalan lancar, maka harus memperhatikan qa’idah sebagai berikut :
a.       Mengajarkan Bahasa Arab hendaklah dimulai dengan bercakap-cakap dan membaca.
b.      Hendaklah penyampaian lafadh yang berkenaan dengan nama barang disertai bendanya agar lebih mengena.
c.       Hendaklah Bahasa Arab diajarkan dengan kalimat atau kata yang mengandung pengertian, bukan kata asal-asalan.
d.      Waktu pelajaran disambilkan dengan bercakap-cakap dan membaca.
e.       Mengajarkan Bahasa Arab hendaklah menurut metode mempergunakan panca indera.
f.       Hendaklah diadakan latihan dengan lisan dan tulisan supaya murid-murid mengulang pelajarannya.
g.      Hendaklah pelajaran Bahasa Arab itu menarik hati.[26]

D.    Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Bahasa Arab
Kesulitan dalam pembelajaran Bahasa Arab disebabkan beberapa faktor yaitu, faktor linguistic dan faktor non linguistic, juga faktor latar belakang pendidikan siswa yang berasal dari SD dan MI, sehingga menyulitkan bagi guru dalam mengoptimalkan pembelajaran Bahasa Arab.
Dari kesulitan tersebut terlihat betapa pentingnya pengaruh motivasi, karena dalam proses pembelajaran membutuhkan motivasi untuk mendapatkan prestasi yang diharapkan, baik motivasi intrinsic maupun ekstrinsik.
Dengan motivasi tersebut diharapkan siswa dapat lebih bergairah dalam mencapai prestasi yang lebih baik.
Untuk mengembangkan motivasi dapat dilakukan dengan pemakaian bahasa secara aktif komunikatif sedini mungkin, disamping itu yang namanya belajar suatu bahasa tergantung pada apa yang terjadi di dalam diri dan diantara manusia-manusia yang ada di dalam kelas.
Dengan kegairahan, kesemangatan, keingintahuan, kemandirian, kepercayaan diri, kepusatan pikiran, keteguhan, dan kesabaran diharapkan dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar Bahasa Arab yang meliputi kemampuan mendengarkan, kemampuan berbicara, kemampuan membaca dan kemampuan menulis.






[1] Sardiman, Interaksi Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Raja Grafindo P, 2001, h. 71.
[2] Slameto, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta, 2003, h. 170.
[3] Ibid, h. 171.
[4] Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2009, h. 173.
[5] Ibid, h. 174.
[6] Mohammad Asrori, Psikologi Pembelajaran, Bandung : CV Wacana Prima, 2007, h. 184.
[7] Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Semarang : PT Kumudasmoro Grafindo, 1994, h. 98.
[8] Robertus Angkowo dan A. Kosasih, Optimalisasi Media Pembelajaran Mempengaruhi Motivasi, Hasil Belajar dan Kepribadian, Jakarta : Grasindo, 2007, h. 35.
[9] Ibid, h. 36.
[10] Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta, 2003, h.
[11] Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Semarang : PT Kumudasmoro Grafindo, 1994, h. 370.
[12] Ibid, h. 2.
[13] Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2008, h. 28.
[14] Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar, Semarang : UPT UNNES Press, 2006, h. 2.
[15] Tulus Tu’u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, Jakarta : Grasindo, 2004, h. 75.
[16] Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005, h. 102.
[17] Zakiyah Daradjat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 1995, h. 153.
[18] Depag. RI, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Khusus untuk Madrasah Tsanawiyah (MTs), Jakarta : Bina Tama Raya, 2007, h. 401.
[19] Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2008, h. 50-54.
[20] Depag RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Semarang : PT Kumudasmoro Grafindo, 1994, h. 454.
[21] Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta, 2003, h. 54-71.
[22] Harun Rasyid, Mansur, Penilaian Hasil Belajar, Bandung : Wacana prima, 2008, h. 3.
[23] Suminarsih, Prinsip Dasar dan Pengembangan Penilaian dalam Pembelajaran Matematika, Semarang : LPMP, 2007, h. 8.
[24] M. Syakur, Pengajaran Bahasa Arab, Semarang : PKPI2 Universitas Wahid Hasyim, 2003, h. 1.
[25] Ibid, h. 6.
[26] Ibid, h. 7-11.

Tidak ada komentar:

Terima kasih telah berkunjung di blog kami.. Semoga bermanfaat!!