Selamat Datang Di Tarojjumah.Com - Selamat Datang Di Tarojjumah.Com - Selamat Datang Di Tarojjumah.Com

Selasa, 17 Desember 2013

Guru Agama Harus Jadi Teladan

Jakarta (Pinmas) – Disamping harus berwawasan luas, seorang guru (pendidik) harus memberi teladan bagi siswa didiknya. Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat saat Pengukuhan Profesor Riset Dr. Nurhayati Djamas dan Dr, Qowaid di Auditorium Kemenag Thamrin, Selasa, (17/12),
“Pendidikan Agama menjadi sesuatu yang sangat penting. Saking pentingnya, seorang pendidik, tidak hanya dituntut untuk pintar dan berwawasan luas, namun, dia juga harus mampu memberi teladan tidak hanya kepada para muridnya, namun kepada masyarakat sekitar,” ujar Bahrul Hayat.
Dalam sambutan yang mewakili Menag, Sekjen mengatakan bahwa saat ini, belahan Bumi Eropa, baik Eropa Barat maupun Timur, sedang gencar-gencarnya mempelajari pelajaran pendidikan agama di Indonesia.
“Jerman meminta kita, agar pelajaran agama, diajarkan juga di Jerman. Yunani bahkan sudah menerapkannya,” terang Bahrul
Menurut Bahrul, bangsa Barat masih mencari solusi, bagaimana mengajarkan dan menyatukan pendidikan dan pelajaran agama, di saat yang sama, penduduk mempunyai banyak madzab.
“Sebagai pribadi maupun bagian tak terpisahkan dari Kemenag, saya bersyukur, bangga dan mengucapkan selamat atas pengukuhan profesor riset ini. Semoga hal ini memperkokoh budaya intelektualitas kita,” ujar Sekjen.
Menurut bahrul, orasi yang disampaikan oleh dua profesor riset kita ini juga sangat menarik. Di mana, pendidikan, sudah ada sejak manusia lahir. Pendidikan adalah komponen utama dalam membangun sebuah peradaban. Pendidikan sangat mempengaruhi kehidupan. Kita semua mafhum, bicara pendidikan hari ini, adalah bicara tentang 5-10 tahun ke depan.
“Semoga, pengukuhan ini mampu mendorong, bahwa peran riset menjadi sangat menentukan dalam meningkatkan kualitas kebijakan. Untuk mengupayakan sebuah solusi agar kebijakan yangdibuat, merupakan kebijakan yang baik dan tepat, untuk berperan serta dalam membangun bangsa dan negara ini,” kata Sekjen.
Sekjen juga berharap, pengukuhan ini mampu menjadi daya dorong untuk lebih melahirkan banyak peneliti.
“Ke depan, tantangan Kemenag makin kompleks. Pendidikan Agama, akan mendapat tempata yang istimewa. Satu sisi akan ada proses sekularisasi, sisi lain, dengan kekuatan HAM, banyak masyarakat menuntut hak untuk mendapatkan pendidikan agama,” tukas Sekjen.
Nurhayati Djamas dan Qowaid, dikukuhkan menjadi Profesor Riset oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kepala LIPI Prof. Dr. Lukman Hakim menyerahkan secara langsung Widyamala, sekaligus menjadi ketua majelis pengukuhan, dengan sekretaris pengukuhan Prof. Dr. Aswatini, Prof. Erman Aminullah, Prof. Imam Tholkah, Prof. Abdul Aziz al-Bone dan Prof, Amin Suma selaku tim penilai naskah orasi. (g-penk/dm/dm).

Tidak ada komentar:

Terima kasih telah berkunjung di blog kami.. Semoga bermanfaat!!