Ribuan jamaah berbagai desa dari kecamatan Kandeman dan Tulis menghadiri
dan mengikuti istighosah dalam rangka Peringatan Nuzulul Qur’an 1434 H.
Istighosah diselenggarakan oleh PT Bhimasena Power Indonesia di
lapangan Desa Karanggeneng Kecamatan Kandeman, Kamis sore (25/7/2013).
Tampak hadir dalam istighosah Wakil Bupati Batang H. Soetadi, Kapolres
Batang AKBP Widi Atmoko, Ketua MUI KH. Abdul Fakih, dan Jajaran Direksi
PT Bhima Sena Power Indonesia.
H. Soetadi dalam sambutannya mengatakan peringatan Nuzulul Qur’an hari
ini bukan sekedar untuk meramaikan saja, akan tetapi semakin mengukuhkan
iman dan takwa, sekaligus dapat menyegarkan dan meningkatkan peran kita
sebagai khalifah di bumi.
Ramadhan adalah bulan diturunkannya
al-Quran. Turunnya al-Qur’an telah membawa perubahan bagi manusia di
muka bumi, karena al-Qur’an merupakan petunjuk bagi manusia untuk
memperoleh jalan yang benar menuju cahaya iman dan Islam.
Dalam hal ini, sebagai insan yang beriman
kepada Allah SWT, yang telah memiliki kemampuan dan kesempatan untuk
membaca, tentunya bukan sekedar membaca saja yang kita lakukan. Kita
juga harus bisa membaca situasi dan kondisi yang ada, termasuk segala
permasalahan yang tengah terjadi, baik secara lokal, regional, nasional
maupun internasional. Kemampuan untuk membaca ini akan mengantarkan kita
pada sikap peduli dan tanggap terhadap segala permasalahan. Untuk itu,
melalui hikmah Nuzulul Qur’an ini, marilah tingkatkan semangat belajar,
agar pengetahuan dan wawasan kita terus berkembang, sehingga dapat
meningkatkan kualitas pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa dan
negara.
Soetadi juga meminta kepada masyarakat
Desa Ujung Negoro, Karanggeneng, dan Ponowareng untuk mendukung
pembangunan PLTU, karena dampak positif pembangunan tersebut sangat luar
biasa bagi pertumbuhan ekonomi, bukan di tiga desa saja, tapi juga
pembangunan Kabupaten Batang dan Bangsa Indonesia.
KH. Akrom Sofwan dari
Pekalongan dalam tausiahnya menerangkan bahwa puasa ibadah yang sangat
berat, dalam puasa mengandung makna panas karena suhu kita naik di
sebabkan tidak makan dan minum, makna yang berikutnya adalah membakar
yaitu membakar dosa – dosa agar kita kembali fitri atau suci, karena
firman Allah menyebutkan bahwa barang siapa menjalankan ibadah pusa di
bulan Ramadhan akan diampuni dosa–dosa yang sudah berlalu.
Diterangkan juga bahwa Allah
menciptakan manusia di bumi dengan kepentingan yang berbeda – beda,
sehingga akan bermunculan permasalahan dan sengketa, seperti pembangunan
PLTU di Kabupaten Batang. Akan tetapi kerusakan yang ditimbulkan oleh
manusia akan memberikan manfaat yang besar, kertimbang perusakan yang
ditimbulkannya.” Wong mbangun rumah saja pasti tetap merusak alam, tapi nilai manfaatnya jauh lebih besar ketimbang kerusakannya,” kata KH Akrom Sofwan.
Pembangunan PLTU yang sudah
direncanakan pemerintah tidak akan menyengsarakan masyarakat, malah
justru memberikan nilai manfaat bagi masyarakat sekitar, seperti yang
sudah direncanakan akan dibangun masjid, serta memberikan bantuan yang
berbasis pada pendidikan agama, kesehatan, karena kesehatan dan agama
sangat diharapkan bagi anak – anak agar menjadi generasi sehat, agamis
dan berpendidikan untuk memajukan desanya.
Sementara Pimpinan PT
Bhimasena Power Indonesia Ari Wibowo, mengatakan bahwa kegiatan
istighasah dalam rangka peringatan Nuzulul Qur’an tersebut juga sebagai
ajang silaturahim dengan warga lokasi PLTU. “Kami ingin bersilaturahim
dengan warga untuk melupakan perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat
adalah hal wajar tetapi pada peringatan Nuzulul Qur’an, kami ingin
mempersatukan perbedaan pendapat dengan warga,” katanya.
Menurut Ari, PT BPI sudah berulangkali
melakukan komunikasi dengan masyarakat yang berada di lokasi PLTU tetapi
hal tersebut belum menghasilkan kesepakatan yang maksimal. “Oleh karena
itu, kami akan terus meningkatkan komunikasi itu, termasuk dalam
kegiatan istighotsah ini. Kami berharap dengan adanya kegiatan
istighotzah ini bisa tercipta jalinan komunikasi yang baik,”
pungkasnya.(mc-humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar