Guru Teladan
Lihatlah dan coba cermati
Sosok yang datang di pagi sepi
Pantalon dan Kemejanya rapi
Bergesper gelap juga berdasi
Sepatu mengkilap melangkah pasti
Dengan laptop di tangan kiri
Dan juga alat komunikasi
Rambut tersisir berminyak wangi
Aromanya, Hmm… seharum kesturi
Lihatlah rumahnya,
Yang tak jauh dari sekolah
Sungguh bersih dan asri
Warna cat, hiasan dan alam serasi
Di halaman rumput hijau menghiasi
Diselingi pohon rimbun di kedua sisi
Garasi mobil di sebelah kiri
Dengan tanaman pot mengelilingi
Ada bangku-bangku diterasnya
Yang banyak dipenuhi bunga-bunga
Ada air mancur dan kolam
Di mana ikan bergerombolan
Di ruang dalam tak kalah juga
Perabot sederhana yang apik tertata
Ada ruangan luas satu saja
Dan rak buku sungguh besarnya
Aneka judul ribuan jumlah
Komik, kamus aneka majalah
Biologi, geografi juga sejarah
Karya sastra, puisi, cerpen dan prosa
Buku cerita anak, remaja, dan dewasa
Beragam kliping dan ensiklopedia
Deretan panjang hasil karya ilmiah
Sungguh sumber ilmu semua isinya
Ada juga media elektronika
Yang membuat pelajaran berjiwa
Peta benua semua ada
Juga globe dan berbagai alat peraga
Di situlah Ia siapkan pelajaran
Dengan sungguh-sungguh persiapan
Di depan kelas akan disampaikan
Ilmu dengan aneka penyampaian
Bagaimana murid-murid tak kaya
Dengan ilmu yang akan diserapnya
Seperti itulah semua rumah
Yang dimiliki guru-guru daerah
Mereka hidup dengan sejahtera
Bersama istri dan anak-anaknya
Karena jasa yang tiada tara
Mengukir pribadi anak negri
Dengan ilmu dan budi pekerti
Mengasah akal dan menghias hati
Sejak kecil hingga terbawa mati
Sungguh balasan yang tak sepadan
Meski dengan emas intan berlian
Di negeri pertiwi ini, kita bahkan masih melihat banyak guru menderita dengan kekurangan gaji dan masih menghadapi masalah sekolah yang membutuhkan biaya yang banyak. Maka kita harus bersyukur seperti yang tertera dalam puisi dibawah ini :
Terimalah aku yang ingin bersuci
Terimalah baktiku untukmu
Kau guru yang mulia
Dan sungguh sempurna
Mengajarkan kebersamaan
Dan kasih sayang bagi semua
Tak akan berpaling hatiku
Dari teduhnya kasihmu
Kau guru yang mulia
Dan bijaksana
Jalanmu terang bagi dunia
Sungguh besar kasihmu, Ibu
Guru agung maha bijaksana
Kau ajarkan damai bagi dunia
Aku semakin mencintaimu
Puisi sudah lama menjadi karya sastra yang populer untuk menyatakan sebuah kisah cinta anak manusia. Dan seperti halnya pujangga yang selalu merenungkan nasib di sekumpulan kertas, kita juga harus memberikan sentuhan tersendiri kepada para wanita atau dengan kata lain ibu guru yang telah mengubah sesuatu yang ada menjadi ada.
Dan inilah kumpulan puisi tentang mereka.. tentang jasa mereka..
Puisi Untuk Guru
Orang kata guru itu penat
Gaji tak seberapa kerja berlambak
Aku kata guru itu rehat
Mengajar tak seberapa tapi penuh berkat
Kerja sekerat-sekerat pahala penuh sendat
Ilmu yang dicurah tak dapat disekat
Makin dicurah makin mendekat
Orang kata guru itu sungguh bosan
Setiap tahun muka sama setiap bulan
Aku kata guru itu singguh riang
Sekali berkata murid ketawa girang
Bila berjaya murid terus menjulang
Jasa bakti tak pernah hilang
Dan masih kurangkah kata-kata diatas, mari kita tambahkan saja dengan puisi dibawah ini…
PUISI UNTUK SANG GURU
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu Guru
Tugas yang sangat besar
Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin ingin kuucapkan
Terimakasih atas semua jasamu
Tiada keindahan dalam puisi tapi makna yang terkandung didalamnyalah yang membuat semua itu terjadi, Seorang ibu dapat memberikan cinta kepada anak-anaknya, dan itu yang dilakukan seorang guru kepada muridnya. Mari kita renungkan dalam impian saat kita mengucapkan terima kasi kepada mereka dengan bercarik-carik puisi… Hmmm oh indahnya dunia ini..
SEKUNTUM BUNGA UNTUK GURU-GURU TERCINTA
Allah ciptakan matahari,
yang tak pernah bosan bersinar,
seperti halnya semangat dan kasih sayangmu dalam mendidik kami,
wahai guruku……
Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu membimbing dan menerangi kami dengan berbagai ilmu
Allah ciptakan bintang dimalam hari sebagai penghias,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu menghiasi hari-hari kami dengan begitu indahnya.
Allah ciptakan bunga yang begitu harum,
seperti halnya engkau bu guru yang telah memberikan keharuman pada hari-hari kami,
selama kami bermain dan belajar disekolah.
Mengapa setiap orang mau menjadi guru, bukankah gajinya kecil. Ya itu memang benar, tapi uang bukan segalanya. Cinta adalah segalanya. Dan itu yang dilakukan guru kebanyakan, mereka melakukannya untuk untuk kesetiaan untuk pengabdian dan untuk kebanggan.
Aku seorang guru.
Lihatlah…seharian,
aku telah diminta menjadi seorang aktor,
teman, penemu barang hilang, psikologi,
pengganti orang tua, penasihat,
hakim, pengarah, motivator,
dan pembimbing ruhani murid-muridku..
Meski tersedia peta,
grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku.
Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan,
karena murid-muridku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka sendiri untuk belajar,
Lihatlah dan coba cermati
Sosok yang datang di pagi sepi
Pantalon dan Kemejanya rapi
Bergesper gelap juga berdasi
Sepatu mengkilap melangkah pasti
Dengan laptop di tangan kiri
Dan juga alat komunikasi
Rambut tersisir berminyak wangi
Aromanya, Hmm… seharum kesturi
Lihatlah rumahnya,
Yang tak jauh dari sekolah
Sungguh bersih dan asri
Warna cat, hiasan dan alam serasi
Di halaman rumput hijau menghiasi
Diselingi pohon rimbun di kedua sisi
Garasi mobil di sebelah kiri
Dengan tanaman pot mengelilingi
Ada bangku-bangku diterasnya
Yang banyak dipenuhi bunga-bunga
Ada air mancur dan kolam
Di mana ikan bergerombolan
Di ruang dalam tak kalah juga
Perabot sederhana yang apik tertata
Ada ruangan luas satu saja
Dan rak buku sungguh besarnya
Aneka judul ribuan jumlah
Komik, kamus aneka majalah
Biologi, geografi juga sejarah
Karya sastra, puisi, cerpen dan prosa
Buku cerita anak, remaja, dan dewasa
Beragam kliping dan ensiklopedia
Deretan panjang hasil karya ilmiah
Sungguh sumber ilmu semua isinya
Ada juga media elektronika
Yang membuat pelajaran berjiwa
Peta benua semua ada
Juga globe dan berbagai alat peraga
Di situlah Ia siapkan pelajaran
Dengan sungguh-sungguh persiapan
Di depan kelas akan disampaikan
Ilmu dengan aneka penyampaian
Bagaimana murid-murid tak kaya
Dengan ilmu yang akan diserapnya
Seperti itulah semua rumah
Yang dimiliki guru-guru daerah
Mereka hidup dengan sejahtera
Bersama istri dan anak-anaknya
Karena jasa yang tiada tara
Mengukir pribadi anak negri
Dengan ilmu dan budi pekerti
Mengasah akal dan menghias hati
Sejak kecil hingga terbawa mati
Sungguh balasan yang tak sepadan
Meski dengan emas intan berlian
Di negeri pertiwi ini, kita bahkan masih melihat banyak guru menderita dengan kekurangan gaji dan masih menghadapi masalah sekolah yang membutuhkan biaya yang banyak. Maka kita harus bersyukur seperti yang tertera dalam puisi dibawah ini :
Terimalah aku yang ingin bersuci
Terimalah baktiku untukmu
Kau guru yang mulia
Dan sungguh sempurna
Mengajarkan kebersamaan
Dan kasih sayang bagi semua
Tak akan berpaling hatiku
Dari teduhnya kasihmu
Kau guru yang mulia
Dan bijaksana
Jalanmu terang bagi dunia
Sungguh besar kasihmu, Ibu
Guru agung maha bijaksana
Kau ajarkan damai bagi dunia
Aku semakin mencintaimu
Puisi sudah lama menjadi karya sastra yang populer untuk menyatakan sebuah kisah cinta anak manusia. Dan seperti halnya pujangga yang selalu merenungkan nasib di sekumpulan kertas, kita juga harus memberikan sentuhan tersendiri kepada para wanita atau dengan kata lain ibu guru yang telah mengubah sesuatu yang ada menjadi ada.
Dan inilah kumpulan puisi tentang mereka.. tentang jasa mereka..
Puisi Untuk Guru
Orang kata guru itu penat
Gaji tak seberapa kerja berlambak
Aku kata guru itu rehat
Mengajar tak seberapa tapi penuh berkat
Kerja sekerat-sekerat pahala penuh sendat
Ilmu yang dicurah tak dapat disekat
Makin dicurah makin mendekat
Orang kata guru itu sungguh bosan
Setiap tahun muka sama setiap bulan
Aku kata guru itu singguh riang
Sekali berkata murid ketawa girang
Bila berjaya murid terus menjulang
Jasa bakti tak pernah hilang
Dan masih kurangkah kata-kata diatas, mari kita tambahkan saja dengan puisi dibawah ini…
PUISI UNTUK SANG GURU
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu Guru
Tugas yang sangat besar
Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin ingin kuucapkan
Terimakasih atas semua jasamu
Tiada keindahan dalam puisi tapi makna yang terkandung didalamnyalah yang membuat semua itu terjadi, Seorang ibu dapat memberikan cinta kepada anak-anaknya, dan itu yang dilakukan seorang guru kepada muridnya. Mari kita renungkan dalam impian saat kita mengucapkan terima kasi kepada mereka dengan bercarik-carik puisi… Hmmm oh indahnya dunia ini..
SEKUNTUM BUNGA UNTUK GURU-GURU TERCINTA
Allah ciptakan matahari,
yang tak pernah bosan bersinar,
seperti halnya semangat dan kasih sayangmu dalam mendidik kami,
wahai guruku……
Allah ciptakan bulan untuk menerangi malam,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu membimbing dan menerangi kami dengan berbagai ilmu
Allah ciptakan bintang dimalam hari sebagai penghias,
seperti halnya engkau bu guru,
yang selalu menghiasi hari-hari kami dengan begitu indahnya.
Allah ciptakan bunga yang begitu harum,
seperti halnya engkau bu guru yang telah memberikan keharuman pada hari-hari kami,
selama kami bermain dan belajar disekolah.
Mengapa setiap orang mau menjadi guru, bukankah gajinya kecil. Ya itu memang benar, tapi uang bukan segalanya. Cinta adalah segalanya. Dan itu yang dilakukan guru kebanyakan, mereka melakukannya untuk untuk kesetiaan untuk pengabdian dan untuk kebanggan.
Aku seorang guru.
Lihatlah…seharian,
aku telah diminta menjadi seorang aktor,
teman, penemu barang hilang, psikologi,
pengganti orang tua, penasihat,
hakim, pengarah, motivator,
dan pembimbing ruhani murid-muridku..
Meski tersedia peta,
grafik, formula, kata kerja, cerita dan buku.
Aku sebenarnya tidak punya apa-apa untuk diajarkan,
karena murid-muridku sebenarnya hanya mempunyai diri mereka sendiri untuk belajar,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar