Surabaya --- Implementasi
Kurikulum 2013 akan dimulai pada tahun pelajaran 2013 Juli mendatang.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah menyiapkan pelatihan
instruktur nasional guna memberi pembekalan terhadap tenaga pendidik
dalam mengajar kurikulum baru. Salah satunya menyiapkan dosen dan
mahasiswa program S-1 hingga S-3 di perguruan tinggi negeri (PTN).
Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menjadi salah satu PTN yang akan
berperan aktif menjadi pendamping dalam implementasi Kurikulum 2013.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memberikan pembekalan kepada civitas akademika UNESA dalam acara Penyiapan Calon Pendamping Implementasi Kurikulum 2013 pada Sabtu siang (22/4), di gedung Program Pendidikan Profesi Guru (PPPG) UNESA, Surabaya, Jawa Timur. Mendikbud memberikan paparannya di hadapan 60 dosen dan 80 mahasiswa S-1, S-2 dan S-3, serta 279 mahasiswa dari Program Pendidikan Profesi Guru yang siap memberikan pendampingan dalam penerapan Kurikulum 2013.
Dalam laporannya, Rektor UNESA, Mukhlas Samadi mengatakan, UNESA telah terpilih sebagai perguruan tinggi negeri yang akan mendampingi Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur saat Kurikulum 2013 diterapkan. Ia mengatakan, kabupaten tersebut siap melaksanakan kurikulum baru di semua sekolah dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Mendikbud M. Nuh pun memberikan apresiasinya kepada civitas akademika UNESA. "Terima kasih dan penghargaan kepada UNESA karena UNESA sudah siap menyiapkan pasukan siap tempur untuk memberikan pendampingan pada saat kurikulum baru nanti diterapkan," ucapnya sebelum memulai paparan tentang Kurikulum 2013.
Menteri Nuh juga memuji UNESA sebagai PTN yang memiliki perkembangan positif. Hal tersebut dilihat dari pembangunan infrastruktur yang semakin baik, serta bertambahnya calon mahasiswa yang berminat masuk UNESA. Karena itu, kata Menteri Nuh, UNESA harus terus memperbaiki diri dengan mengembangkan beberapa hal, di antaranya perbaikan tata kelola, pengembangan tradisi akademik yang lebih baik, serta peningkatan sarana dan prasarana kampus.
Ia juga mengingatkan civitas akademika UNESA untuk berpedoman pada delapan standar nasional pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan. "Kalau kita mau benahi pendidikan, pegang delapan standar nasional pendidikan," katanya. Delapan standar nasional pendidikan tersebut adalah standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar sarana-prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, dan standar evaluasi. (DM)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memberikan pembekalan kepada civitas akademika UNESA dalam acara Penyiapan Calon Pendamping Implementasi Kurikulum 2013 pada Sabtu siang (22/4), di gedung Program Pendidikan Profesi Guru (PPPG) UNESA, Surabaya, Jawa Timur. Mendikbud memberikan paparannya di hadapan 60 dosen dan 80 mahasiswa S-1, S-2 dan S-3, serta 279 mahasiswa dari Program Pendidikan Profesi Guru yang siap memberikan pendampingan dalam penerapan Kurikulum 2013.
Dalam laporannya, Rektor UNESA, Mukhlas Samadi mengatakan, UNESA telah terpilih sebagai perguruan tinggi negeri yang akan mendampingi Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur saat Kurikulum 2013 diterapkan. Ia mengatakan, kabupaten tersebut siap melaksanakan kurikulum baru di semua sekolah dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Mendikbud M. Nuh pun memberikan apresiasinya kepada civitas akademika UNESA. "Terima kasih dan penghargaan kepada UNESA karena UNESA sudah siap menyiapkan pasukan siap tempur untuk memberikan pendampingan pada saat kurikulum baru nanti diterapkan," ucapnya sebelum memulai paparan tentang Kurikulum 2013.
Menteri Nuh juga memuji UNESA sebagai PTN yang memiliki perkembangan positif. Hal tersebut dilihat dari pembangunan infrastruktur yang semakin baik, serta bertambahnya calon mahasiswa yang berminat masuk UNESA. Karena itu, kata Menteri Nuh, UNESA harus terus memperbaiki diri dengan mengembangkan beberapa hal, di antaranya perbaikan tata kelola, pengembangan tradisi akademik yang lebih baik, serta peningkatan sarana dan prasarana kampus.
Ia juga mengingatkan civitas akademika UNESA untuk berpedoman pada delapan standar nasional pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan. "Kalau kita mau benahi pendidikan, pegang delapan standar nasional pendidikan," katanya. Delapan standar nasional pendidikan tersebut adalah standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar sarana-prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, dan standar evaluasi. (DM)