-BUAT BAPAK PRESIDEN [semoga beliau baca]-
Pak Presiden yang baik,-
Harga BBM naik, dengan gagah & baik hati konon Bapak akan memberi kami sebuah kompensasi.-
Bapak akan membuat kami mengantre untuk mendapatkan uang bantuan agar kami tak merasa kesulitan.-
Tapi, pikiran kami sederhana saja, Pak, ...
Benarkah Bapak suka melihat kami mengantre panjang mengular dari Sabang sampai Merauke? Kami tidak suka itu, Pak.-
Kami tak suka terlihat miskin, apalagi menjadi miskin.-
Jika memang Bapak tidak punya uang untuk dibagikan kepada kami,-
Pakailah uang itu, kami rela meminjamkannya untuk menyelamatkan ‘perekonomian nasional’ yang konon sedang gawat itu.-
Tak perlu naikkan BBM, pakailah uang kami itu: kami rela meminjamkannya untuk menyelamatkan bangsa.-
Hidup kami sederhana, disambung lembaran-lembaran uang recehan.-
Ilmu hitung kami kelas rendahan: hny, ...
berapa untuk makan sehari-hari, uang jajan anak sekolah, biaya
transportasi, biaya listrik bulanan, dan kadang-kadang cicilan
motor,dispenser atau DVD player.- Tak perlu KALKULATOR.-
Bila sedang beruntung, kami bisa punya sisa uang untuk jalan-jalan di akhir pekan.-
Bila sedang sulit, kami tidak kemana-mana, Pak:-
Kami mencari kebahagiaan gratisan di televisi meski kadang kadang justru dibuat pusing dengan berita-berita tentang beberapa anak buah Bapak yang korupsi.-
Bila perlu, berdirilah di hadapan kami, katakan apa yang negara
perlukan dari kami untuk menyelamatkan kegawatan bencana ekonomi negara
ini ? ...
Bila Bapak perlu uang, kami akan menjual ayam, sapi, mesin jahit, jam tangan, atau apa saja agar terkumpul sejumlah uang untuk melakukan pembangunan dan penyelamatan perekonomian bangsa.-
Bila Bapak disandra mafia,pejabat-pejabat yang bangsat, atau
pengusaha-pengusaha yang menghisap rakyat, tolong beritahu kami: siapa
saja mereka ? ...
Kami akan bersatu untuk membantumu melenyapkan mereka.-
Dengan berharap tentu saja, semoga Anda bukan salah satu bagian dari mereka, ...
*Rintihan Rakyat yang tak tahu apa-apa*