Menjadi guru adalah pekerjaan yang amat mulia dan
membagakan bagi seseorang. Perasaan bangga menjadi guru hanya dimiliki oleh
manusia yang dianugerahkan kebersihan, kebaikan dan kesucian jiwa.
Guru merupakan manusia yang memiliki peran mengajarkan dan mendidik generasi manusia menjadi lebih Benar, baik, indah, damai dalam menjalani rakit-rakit kehi hidupan ini. Dengan adanya guru segala metode dan teknik pembelajaran lebih terarah, terkontrol dan pokus demi mengapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang diharapkan.
Guru dibutuhkan karena guru mempunyai peranan yang sangat mulia, agung dan bermartabat dalam menjalani proses pendidikan dan penngajaran. Untuk itulah menjadi seorang guru harus memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap moralitas yang mulia. menjadi guru yang seratus pesen ungul, berbobot dan sempurna memang tak mungkin ada didunia ini, selama yang menjadi guru itu adalah manusia yang memiliki kelemahan dan ketidak berdayaan dalam satu sisinya.
Tetapi berusaha sekuat tenaga, pikiran dan moral untuk mengapai martabat kemuliaan seorang guru itu wajib bagi setiap kita yang sudah menyerhkan segala nafas, detak jantung, tenaga, pikiran, hati nurani dan bahkan waktu untuk mengabdikan hidup sebagai seorang guru.
Sunguh mulia dan membagakan kalau lah setiap kita memiliki kepribadian guru yang bisa menjadi tauladan dan panutan bagi anak didik yang kita diayomi. Jika kita mampu menjadi guru memiliki kepribadian yang mulia sunguh amat bahagia batin ini.
Tapi sayang dan amat disayangkan masih ada diantarakita menjadi guru tidak sepenuhnya memiliki kepribadian seorang guru. ini dikarenakan berbagai hal yang membutakan hati nurani terus juga dilakukan demi mengharapkan kepuasan dan kesenagan nafsu semata.
Adapun sifat kepribadian negatif seorang guru yang tidak memiliki misi dan visi yang jelas demi memanusiakan manusia menjadi generasi yang lebih mulia dan bermantabat. Bahkan perbuatan itu sering menghiasi pemberitaan dalam berbagai hal baik media masa dan teknologi. Adapun bentuk kepribadian guru yang menyimpang bisa dibagi dua adalah;
Guru merupakan manusia yang memiliki peran mengajarkan dan mendidik generasi manusia menjadi lebih Benar, baik, indah, damai dalam menjalani rakit-rakit kehi hidupan ini. Dengan adanya guru segala metode dan teknik pembelajaran lebih terarah, terkontrol dan pokus demi mengapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang diharapkan.
Guru dibutuhkan karena guru mempunyai peranan yang sangat mulia, agung dan bermartabat dalam menjalani proses pendidikan dan penngajaran. Untuk itulah menjadi seorang guru harus memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap moralitas yang mulia. menjadi guru yang seratus pesen ungul, berbobot dan sempurna memang tak mungkin ada didunia ini, selama yang menjadi guru itu adalah manusia yang memiliki kelemahan dan ketidak berdayaan dalam satu sisinya.
Tetapi berusaha sekuat tenaga, pikiran dan moral untuk mengapai martabat kemuliaan seorang guru itu wajib bagi setiap kita yang sudah menyerhkan segala nafas, detak jantung, tenaga, pikiran, hati nurani dan bahkan waktu untuk mengabdikan hidup sebagai seorang guru.
Sunguh mulia dan membagakan kalau lah setiap kita memiliki kepribadian guru yang bisa menjadi tauladan dan panutan bagi anak didik yang kita diayomi. Jika kita mampu menjadi guru memiliki kepribadian yang mulia sunguh amat bahagia batin ini.
Tapi sayang dan amat disayangkan masih ada diantarakita menjadi guru tidak sepenuhnya memiliki kepribadian seorang guru. ini dikarenakan berbagai hal yang membutakan hati nurani terus juga dilakukan demi mengharapkan kepuasan dan kesenagan nafsu semata.
Adapun sifat kepribadian negatif seorang guru yang tidak memiliki misi dan visi yang jelas demi memanusiakan manusia menjadi generasi yang lebih mulia dan bermantabat. Bahkan perbuatan itu sering menghiasi pemberitaan dalam berbagai hal baik media masa dan teknologi. Adapun bentuk kepribadian guru yang menyimpang bisa dibagi dua adalah;
1. Kepribadian
"KEJI" yaitu yang merusak Pada diri sendiri: selalu tidak memenuhi
segala peraturan kode Etik Guru baik dalam menjalani tugas dalam Prosen
Pembelajaran.Seperti contoh; Didiplin kurang, Tertip administrasi kurang,
pemberian nilai tidak wajar, malas memeriksa tugas siswa, tidak mau melalukan
persiapan matang dalam mengajar dikelas , Setia kawan kurang,Tidak memenuhi
arahan pemimpin alias pembankang dan sifat lainya.
2. Kepribadian
" MUNGKAR" yaitu kepribadian yang merusak bagi orang disekelilingya
Seperti : melakukan mark up data , Menghina, mengolok-olokan dan mencaci
kelemahan kawan seprofesi, Tidak mau membantu dan menolong teman untuk menuju
kebaikan sesama guru, korupsi, melakukan pelecehan terhadap anak didiknya baik
itu dari: menghukum dengan kata kasar dan tidak beretika, menghukum dengan
tangan kasar, bahkan yang lebih hina adalah berkelahi dan melakukan perbuatan
asusila kepada anak didik seperti yang pemberitaanya sekarang sunguh membuat
kita sedih dan kecewa yang amat sangat.. dan masih banyak sifat lainya yang
tercela.
Diantara dua kepribadian guru yang menyimpang inilah
yang kian hari kayaknya terus - terus saja mengurita, hingga sifat ini sudah
menjadi noda-noda dosa yang kian hari makin mengusam, mengental, membatu,
mengkristal, dan berkarat. kepribadian guru yang ternoda ini, entah kapan
hilang atau berangsur membaik. sehinga bisa membaik menjadi pribadi guru yang
amat membagakan, dihormati, disegani dan disanjung oleh orang lain terutama
anak didik sendiri, serta mendapat nilai ridhonya tuhan yang maha Esa ( yakni
Allah SWT)
Saudaraku sebenarnya kita bisa menjadi guru yang sempurna, tetapi tidak bisa menjadi maha sempurna seta kita bisa memiliki jasa bukan tanpa tanda jasa lagi. jikalaulah kita mampu menjadi guru yang benar-benar mau dan mampu berkarya kata, gerak dan nyata sebagai seorang guru.
Untuk itu setiap kita tunjukanlah dan unjuk gigilah tentang hakekat kemulian guru dengan selalu memiliki jiwa yang bisa menjadi" TUTWURIHANDAYANI". Souritauladan dari setiap langkah-langkah dalam menjalani profesi keguruaan kita. dengan cara:
Saudaraku sebenarnya kita bisa menjadi guru yang sempurna, tetapi tidak bisa menjadi maha sempurna seta kita bisa memiliki jasa bukan tanpa tanda jasa lagi. jikalaulah kita mampu menjadi guru yang benar-benar mau dan mampu berkarya kata, gerak dan nyata sebagai seorang guru.
Untuk itu setiap kita tunjukanlah dan unjuk gigilah tentang hakekat kemulian guru dengan selalu memiliki jiwa yang bisa menjadi" TUTWURIHANDAYANI". Souritauladan dari setiap langkah-langkah dalam menjalani profesi keguruaan kita. dengan cara:
a. Perkuatkan
tekat, Perluruskan niat, Longgarkan sifat keikhlasan jiwa dalam menjalani
propesi guru.
b. Laksanakanlah
Aturan agama diatas segala aturan yang ada seta jadi kan dasar untuk melangkah,
karena dengan agama hidup dan kepribadian guru lebih terarah. dengan selalu
belajar dan terus belajar ilmu agama sebagai pondasi hidup.
c. hadapilah
hari-hari aktivitas dengan jiwa serta wajah tentram, damai, sejuk, ceria dan
penuh kemesraan dengan profesi yang dijalani.
d. Jadikanlah
dan berusahalah dengan sekuat tenaga, pikiran serta hati nurani untuk menjadi
guru yang bisa dicontoh dan diikuti setiap kata-kata, penampilan diri dan
akhlak mulia.
e. Timbalah dan
Galilah dari berbagai sumber ilmu dan pengetahuan penunjang profesi keguruaan.
dari berbagai sumber dan media untuk bisa menjadi guru sejati, guru yang tahu
diri dan memiliki harga diri serta kepribadian diri di mana saja berada.
Semoga kita menjadi guru yang yang selalu setiap
detik, menit, jam, minggu, bulan bahkan tahun ketahun berusaha menjadi lebih
profesional dan menjadi hamba penyampai dan menebarkan karunia tuhan berupa
mahkota, emas, intan, mutiara, berlian ilmunya. dan semoga setiap kita menjadi
guru mendapat yang terindah didunia dan akhirat.
Duhai saudaraku se profesi guru tingal kita sendiri mengatur dan mengarah hidup kita lebih benar, baik, indah dan mulia menjadi dalam bingkai karakter agung dalam menjalani profesi keseharian kita.
mau tidak mau pokoknya kita harus mauuuuuuuuuuuuuuuu...................".Mejadi Guru Sejati"
Duhai saudaraku se profesi guru tingal kita sendiri mengatur dan mengarah hidup kita lebih benar, baik, indah dan mulia menjadi dalam bingkai karakter agung dalam menjalani profesi keseharian kita.
mau tidak mau pokoknya kita harus mauuuuuuuuuuuuuuuu...................".Mejadi Guru Sejati"