Oleh : R1fA'1
Guru
sebagai salah satu pelaku yang terlibat langsung dalam pendidikan. Perannya
dalam pendidikan sangat menentukan keberhasilan pendidikan. Di samping tentunya
siswa sendiri yang sangat berperan. Antara guru dan peserta didik diharapkan
saling mendukung sehingga keberhasilan pendidikan dapat tercapai. Keberadaan
seorang guru sebagai pelaku pendidikan dalam mendampingi para peserta didik
sangat diperlukan. Sosok guru sebagai pendamping dan menjadi teladan bagi para
peserta didik maka guru harus sungguh-sungguh mampu menjaga imitsnya. Hal ini
dilakukan agar kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik dimiliki seorang guru
jangan sampai ditiru oleh para peserta didik
Dalam
pepatah jawa mengatakan guru itu digugu lan ditiru sebagai akronim dari kata
guru. Berdasarkan hal tersebut, tentu masyarakat jawa berpandangan bahwa guru
merupakan sosok yang diharapkan dapat digugu atau dapat dipercaya serta ditiru
atau dapat menjadi contoh dalam kehidupan
Guru
yang dapat digugu maksudnya segala apa yang ia katakan dan perbuat dapat
dipertanggungjawabkan. Pertanggungjawaban tersebut berupa alasan–alasan maupun
pembuktian-pembuktian yang logis dalam menyampaikan sesuatu baik kepada siswa
maupun masyarakat. Sehingga ketika ada siswa atau masyarakat bertanya,
diharapkan guru dapat menjawabnya dengan benar dan dapat dipercaya kebenarannya
Sementara
itu, guru dapat ditiru maksudnya segala tingkah laku baik perkataan maupun
perbuatan yang dilakukan senantiasa dapat menjadi contoh yang baik bagi siswa
maupun masyarakat. Hal ini bera-lasan karena guru dijadikan model bagi
masyarakat tentang contoh pribadi yang baik. Apabila guru tidak mampu
menunjukkan pribadi yang baik, maka siswa yang diajar kemungkinan besar akan
meniru apa yang dilakukan gurunya. Apabila sudah terjadi seperti itu, tujuan
pendidikan yang berusaha menciptakan siswa yang unggul akan sulit dicapai. Di
mata masyarakat, guru akan kehilangan wibawa sekaligus kepercayaan
Perilaku
yang dapat digugu lan ditiru juga selayaknya juga diterapkan tidak hanya guru,
melainkan juga pada calon guru atau mahasiswa kependidikan. Hal dilakukan
selain sebagai upaya pendidikan juga sebagai persiapan dan latihan. Dengan
berupaya menjadi menjadi sosok yang dapat digugu lan ditiru sejak masih duduk
di bangku perkuliahan diharapkan nantinya setelah lulus mahasiswa sudah siap
secara fisik maupun mental untuk menjadi seorang guru.
Guru
yang ideal harus cakap dalam kepribadian baik di sekolah maupun di masyarakat.
Sekolah menerapkan kepada para siswanya peraturan-peraturan yang harus ditaati
siswa. Misalnya: tidak boleh melakukan perbuatan yang tercela di lingkungan
sekolah maupun di luar lingkungan sekolah, tidak boleh terlambat masuk sekolah
dan lain sebagainya. Hal ini kalau terjadi maka guru belum layak bias disebut
Guru yang digugu lan ditiru. Demikian juga ketika di dalam masyarakat guru juga
harus bias menjadi panutan bagi masyarakat yang lain.
Jangan sampai seorang guru dikenal dalam masyarakat karena kekurang
baiknya kepribadiaannya. Misalnya: Guru yang pemain judi, tukang pinjam uang,
penipu dan lain sebagainya. Kalau beberapa waktu yang lalu ada pemberitaan seorang
guru nyambi menjadi tukang ojek untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mungkin kita
bias memakluminya. Kebutuhan hidup besar tapi penghasilan kurang bias memenuhi.
Namun perhatian pemerintah akhir-akhir ini cukup bagus terhadap guru yaitu
dengan memberikan insentif atau bahkan tunjangan sertifikasi. Perhatian
pemerintah ini cukup kita syukuri. Pemerintah sungguh-sungguh memperhatikan
nasib para Pahlawan tanpa tanda jasa ini. Harapannya tidak akan ditemukan guru
yang memiliki pekerjaan sampingan yang terkadang menyita waktu dan tenaga,
sehingga kurang bias maksimal dalam pendampingan para peserta didiknya
Guru
diharapkan bias menfokuskan pada profesi yang sudah dipilihnya. Dalam
masyakarat sosok guru cukup dihormati. Banyak guru dalam masyarakat diberikan kepercayaan
untuk tugas-tugas tertentu. Misalnya menjadi ketua RT, Ketua RW, atau jabatan
yang lainnya. Hal ini memang sosok guru adalah teladan dalam masyarakat.
Perilaku dan kepribadiaannya menjadi teladan masyarakat yang lain. Seorang guru
hendaknya sungguh-sungguh harus bias menjadi teladan baik di sekolah maupun di
masyarakat. Keteladanan seorang guru ini dapat menjadi modal untuk keberhasilan
dalam pendidikan. Adanya sertifikasi guru juga memberikan pesan kepada guru
agar sungguh-sungguh guru menjadi lebih professional. Guru dapat terus
mengembangkan diri untuk bekal mendidik para anak didiknya.
Dengan
demikian, guru merupakan sosok yang penting bagi siswa maupun masyarakat. Tidak
hanya menjadi sumber ilmu yang dapat dipercaya, tetapi juga dapat
dijadikan panutan siswa maupun masyarakat dalam bertingkah laku
Ungkapan
Guru: Digugu lan Ditiru nampaknya masih harus tetap jadi pegangan bagi
rekan-rekan guru. Kita harus menyadari keberadaan sebagai seorang guru
berpengaruh besar terhadap anak didik kita. Keberhasilan atau tidaknya siswa
dalam pendidikannya kita ikut bertanggungjawab. Hal ini menunjukkan bahwa kita
memiliki beban moral terhadap siswa ketika gagal dalam pendidikannya.
Mengkritisi hal tersebut maka sosok guru yang professional sangat dituntut.
Kita harus mampu menunjukkan profesionalitas kita kepada anak didik.
Profesional dalam hal ini tidak hanya kemampuan kita dalam mengajar tetapi juga
kepribadian kita sebagai seorang guru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar