Gorontalo (Pinmas) —- Mantan Presiden B.J. Habibie menegaskan bahwa setidaknya ada dua jalur yang dibutuhkan untuk membentuk manusia yang unggul. Kedua jalur tersebut adalah jalur pendidikan dan pembudayaan.
“Untuk menjadi manusia yang unggul dibutuhkan jalur pembudayaan dan pendidikan,” tegas B.J. Habibie saat menjadi pembicara tunggal pada acara Inspiring Speech yang diadakan oleh MAN IC Gorontalo, Minggu (02/03).
B.J. Habibie adalah sosok pendiri (founding father) SMA Insan Cendekia, yang kemudian berubah menjadi MAN Insan Cendekia. Kedatangannya ke MAN IC Gorontalo tidak semata-mata untuk memberikan ceramah, tetapi juga sekaligus memberikan wakaf tanah seluat 7,2 hektar untuk pengembangan MAN IC Gorontalo.
Didampingi Direktur Pendidikan Madrasah Kementrian Agama, M. Nur Kholis Setiawan, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Pejabat Walikota Gorontalo Weni Liputo, Bupati Bone Bolango Hamim Pau, dan Kepala MAN IC Gorontalo Joko Miranto, mantan Presiden RI ke-3 tersebut menyampaikan pidato singkat selama kurang lebih dua puluh menit.
Dikatakan B.J. Habibie bahwa membentuk manusia unggul melalui jalur pembudayaan tidak terlepas dari faktor agama dan budaya bangsa. Melalui jalur pembuyaan, B.J. Habibie berharap akan terlahir manusia yang beriman, bertakwa, dan berbudaya.
“Jalur pembudayaan, masukannya adalah budaya dan agama. MAN IC Gorontalo agamanya berpegang pada Al-Qur’an dan as-Sunnah. Budayanya berpegang pada budaya masing-masing,” terang B.J. Habibie.
“Ke depan, MAN IC Gorontalo akan menjadi terbuka, siapa saja bisa masuk ke sini, dari budaya manapun,” tambahnya.
Selain jalur pembudayaan, manusia unggul juga harus diciptakan melalui jalur pendidikan. Tentang hal ini, B.J. Habibie mengingatkan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui jalur pendidikan, B.J. Habibie yakin akan terlahir calon-calon pemimpin bangsa dengan kompetensi dan kualifikasi pengetahuan yang mumpuni, serta professional dalam menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi.
“Jalur pendidikan, masukannya adalah informasi pengetahuan dan teknologi. Hasilnya adalah manusia yang mampu berpikir sistematis, konsisten dan memiliki komitmen untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi secara profesional,” kata B.J. Habibie.
Dengan kedua jalur tersebut, B.J. Habibie menaruh harapan besar kepada MAN IC Gorontalo untuk bisa menjadi pusat keunggulan dari pengembangan sumber daya manusia yang jitu.
Menyaksikan secara langsung perkembangan madrasah tersebut, B.J. Habibie mengungkapkan kebanggaannya terhadap MAN IC Gorontalo yang sudah berada di ujung tombak. Menurutnya, MAN IC sudah bisa menghasilkan sumber daya manusia dengan kualitas iman dan taqwa dan kualitas penguasaan dan pengertian ilmu pengatahuan yang tinggi untuk bisa memasuki universitas dan pusat-pusat keunggulan.
Usai berpidato, B.J. Habibie beserta rombongan melakukan makan bersama dengan M. Nur Kholis Setiawan, yang kebetulan juga jebolan Jerman. Keduanya tampak berbincang akrab, seperti ayah dan anak.
B.J. Habibie mengungkapkan komitmennya untuk membantu mengembangkan MAN IC. “Datanglah ke rumah. Saya siap diajak konsultasi untuk mengembangkan MANIC,” ujar B.J. Habibi kepada Nur Kholis. (HF/MM/mkd)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar