Jepara (Pendis) - Ikhtiar untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran pada satuan pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah
(MDT) terus dilakukan oleh Kementerian Agama RI. Salah satunya meningkatkan kapasitas dan kompetensi para guru dalam mengajarkan kitab kuning kepada para santrinya. MDT yang sudah tumbuh berkembang di masyarakat sejak Indonesia belum merdeka perlu mendapatkan perlakuan semestinya.
Jumat, 10 Januari 2014 merupakan hari yang
membahagiakan bagi 75 guru Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT)
se-Indonesia. Ke 75 guru MDT itu hendak mengawali short course metode cepat baca kitab kuning (Amtsilati) di Jepara.
Kedatangan para guru langsung disambut oleh Bupati Jepara Drs. KH. Ahmad Marzuki, SE di Pendopo Kabupaten. Bagi Ahmad Muzaki, para guru MDT tersebut
merupakan tamu istimewa karena berasal dari berbagai penjuru tanah air.
Apalagi mereka berniat untuk mempelajari metode baca kitab kuning
melalui metode Amtsilati yang merupakan karya geniun warganya yang
merupakan pengasuh PP. Darul Falah, Bangsri Jepara Jawa Tengah.
Selama sebulan penuh guru MDT ini
akan mendapat pelatihan metode mengajar memahami kitab kuning di
bawah bimbingan langsung pencipta metode Amtsilati, KH Taufiqul Hakim.
"Kegiatan pengiriman guru MDT ke
Jepara merupakan bagian dari program peningkatan kompetensi guru dalam
mengakses kitab kuning, yang dibutuhkan di Madin", ungkap Direktur
Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ace Saefuddin, yang didampingi
Kasubdit Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah, Mamat Salamat
Burhanuddin.
Dalam sambutannya Bupati Jepara mengungkapkan terimakasih dan rasa bangga atas terpilihnya pondok pesantren yang ada
di daerahnya, terpilih sebagai tempat pelatihan para guru diniyah
takmiliyah . Bupati menjelaskan bahwa metode Amtsilati merupakan karya
ulama putra asli Jepara yang sudah terbukti ketenarannya sampai manca
negara. Karena amtsilati kami banyak kedatangan tamu dan santri dari
Malaysia, Thailand dan lain lain. "Jepara saat ini memang menjadi pusat
wisata religi pesantren yang membanggakan", tutur Bupati Jepara yang
juga alumni pondok pesantren Kajen Margoyoso, Pati, Jawa Tengah.
Short course ini terselenggara atas kerjasama
Direktorat Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren, Ditjen Pendidikan
Islam, Kementerian Agama RI dengan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT). Ace Saifuddin mengatakan bahwa: "Program short course
peningkatan kapasitas guru Madin bidang metode cara cepat baca kitab
kuning Amtsilati kali ini merupakan Angkatan Pertama, dari yang
seharusnya sudah dikirim pada tahun pada Anggaran 2013. Insya Allah
pada Tahun 2014 akan menyusul Angkatan berikutnya dengan jumlah yang
bertambah".
(RB/ra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar