“Bisa
dibayangkan berapa uang Negara kita yang digunakan membayar yang tidak
jelas datanya”, ujar Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Ph. D. ketika
memberikan pengarahan dan sambutan pada kegiatan Konsinyasi Validasi
Data PNS Kementerian Agama di Jakarta yang diselengarakan Biro Kepegawaian, Senin Malam (7/10).
Menurut
Bahrul Hayat, hal tersebut terjadi karena tidak ada bangunan sistem
yang menyatukan seluruhnya dalam waktu cepat, terketahui PNS seluruh Republik ini di mana pun.
“Jadi
bangsa ini sudah tahu alat yang diperlukan, teknologi yang canggih juga
sudah tahu, banyak orang juga dididik dalam bidang ini, tapi untuk
mengurus PNS, tidak ada sistem yang terintegrasi yang seluruh instansi pemerintah dapat mengaksesnya ke titik yang sama”, terang Sekjen.
Saat ini data PNS
Kemenag mencapai 227.840 per 1 oktober 2013, mayoritas guru dan dosen,
yang ada di kantor kurang lebih lebih 77 ribu pegawai yang akan
memperoleh tunjangan remunerasi /kinerja. Untuk membayar tunjungan
kinerja ini dibutuhkan anggaran 2,7 triliun untuk 60% dari standar
Kementerian Keuangan.
Menurut Bahrul Hayat, data yang baik itu, setidak-tidaknya memiliki 4 ciri. Pertama, Akurat; Data yang akurat berkaitan dengan konsisten dan objektif. Kedua;
Relevan. Relevan sesuai dengan yang diperlukan dan yang dibutuhkan
informasinya, relevan untuk pengambilan kebijakan/keputusan. Ketiga;
Lengkap, dalam teori informasi semakin lengkap semakin akan tepat
keputusan itu diambil. Keempat, data harus tepat waktu. Data itu tidak ada gunanya walau sudah lengkap, akurat, relevan kalau tidak tepat waktu.
“Data yang tepat waktu itu menjadi ciri informasi yang mahal”, ujar Sekjen.
Dengan
4 ciri data itu, menurut Sekjen sebetulnya sekarang ini bisa membangun
(keempat) hal di atas dengan bantuan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK). Dalam sejarah peradaban berita di abad
20, aspek yang mengubah manusia yang paling dahsyat adalah teknologi
informasi, teknologi komunikasi, dan teknologi transportasi .
Diakhir
arahannya, Sekjen meminta seluruh peserta untuk menggunakan Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) Kemenag pada seluruh
bagian-bagian yang mengurusi kepegawaian. Meski teknologi yang digunakan
belum sepenuhnya maksimal karena terkendala jaringan internet, hingga
kesulitan mengakses sistem ini (Simpeg) dengan cepat khususnya di daerah
Papua, Maluku Utara dan daerah lainnya.
Hadir pada acara tersebut Kepala Biro Kepegawaian Mahsusi, pejabat Eselon III,
dan IV di lingkungan Biro Kepegawaian. Peserta kegiatan ini berjumlah
245 orang berasal dari seluruh unit kerja Eselon I, Kanwil, PTAN, dan Balai. (dm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar