Jakarta-Humas BKN, Sekali lagi fenomena penerimaan CPNS menjadi harapan
besar bagi masyarakat. Penerimaan CPNS dianggap dapat menjadi peluang
lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan memperbaiki taraf sosial ekonomi.
Tak urung protes keras pun terus berdatangan dari pihak – pihak yang
menganggap akan adanya praktek–praktek Kolusi, Korupsi dan Nepotisme
(KKN) di dalam pelaksanaannya. Setidaknya hal tersebut yang disampaikan
oleh Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI) Yovie saat
menyampaikan aspirasinya ke Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara
Jakarta, Senin (9/9).
Menjawab tantangan masyarakat tersebut,
sebenarnya BKN sudah menciptakan metode seleksi CPNS sejak beberapa
waktu yang lalu. Metode seleksi ini memanfaatkan teknologi informasi
untuk proses penerimaan CPNS. Metode tersebut dikenal dengan Computer Assisted Test
(CAT). CAT merupakan metode seleksi dengan alat bantu komputer yang
digunakan untuk menutup kemungkinan adanya kecurangan bagi pelamar
CPNS.
Dengan CAT, Badan Kepegawaian Negara
(BKN) berupaya menciptakan seleksi CPNS yang transparan, efektif dan
obyektif. Mensikapi adanya kecurangan maupun pelanggaran terhadap Norma,
Standar, dan Prosedur (NSP) Kepegawaian, termasuk kecurangan dalam
penerimaan CPNS baik dari jalur tenaga honorer maupun pelamar umum, BKN
dipastikan akan bersikap tegas. Dengan kewenangan yang dimiliki, BKN
berupaya menjadi garda terdepan dalam menjaga kemurnian dan obyektivitas
dalam proses penerimaan CPNS. Namun demikian BKN berterimakasih
terhadap kepedulian masyarakat terkait pelaksanaan penerimaan CPNS
seperti penyampaian aspirasi yang dilakukan LAKSI . (Indah/Melati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar