Puisi Siti Fatimah
Deru ombak yang menerpa lautan
Angin berhembus dilangit malam
Kelabu awan menyelimuti kegelapan
Kerlipan bintangpun enggan datang
Sang ratu malam terus bersembunyi dibalik ranting pepohonan...
Waktu demi waktu terus berputar
Tak sadar kita dipersimpangan jalan
Ruang dan waktu kini harus kutinggalkan
Meniti jalan bersama harapan dan impian
Meninggalkan kenangan yang kan terus terbayang...
tawa itu kini telah pudar
sahabatpun pergi menghilang
hanya nama dan tatapan mata yang kan tersimpan
seperti bintang yang hilang dibalik awan....
Tuhan.......
Haruskah ini kutinggalkan
Haruskah semua ini aku lepaskan
Bayang orang penuntun jalan
Bayangan orang pemberi makna kehidupan
Senyuman cinta dan kasih sayang
Tuhan...
Biarkan semua ini kusimpan
Cerita yang telah terangkai
Kenangan yang tak kan terlupakan
Canda dan tawa seorang kawan
Samapai denyut nadi tak terdengar
Dan mata selamanya terpejam...
Deru ombak yang menerpa lautan
Angin berhembus dilangit malam
Kelabu awan menyelimuti kegelapan
Kerlipan bintangpun enggan datang
Sang ratu malam terus bersembunyi dibalik ranting pepohonan...
Waktu demi waktu terus berputar
Tak sadar kita dipersimpangan jalan
Ruang dan waktu kini harus kutinggalkan
Meniti jalan bersama harapan dan impian
Meninggalkan kenangan yang kan terus terbayang...
tawa itu kini telah pudar
sahabatpun pergi menghilang
hanya nama dan tatapan mata yang kan tersimpan
seperti bintang yang hilang dibalik awan....
Tuhan.......
Haruskah ini kutinggalkan
Haruskah semua ini aku lepaskan
Bayang orang penuntun jalan
Bayangan orang pemberi makna kehidupan
Senyuman cinta dan kasih sayang
Tuhan...
Biarkan semua ini kusimpan
Cerita yang telah terangkai
Kenangan yang tak kan terlupakan
Canda dan tawa seorang kawan
Samapai denyut nadi tak terdengar
Dan mata selamanya terpejam...