Padang--Program
Bidikmisi ternyata tidak hanya membuat mahasiswa kurang mampu dapat
menikmati pendidikan tinggi berkualitas, tapi juga mendatangkan berkah
lain, yakni dibangunnya rumah baru semi permanen, menggantikan rumah
lama yang tidak layak huni. Berkah inilah yang didapatkan oleh Yessi
Elia Sukma, mahasiswa program studi Akuntansi Semester IV, Politeknik
Negeri Padang (UNP).
Rumah baru berukuran 6X6 meter persegi, diatas
tanah ulayat (kaum), dengan biaya sekitar Rp 80 juta ini, terletak tepat
di depan rumah lamanya, dibangun oleh mahasiswa program studi teknik
sipil politeknik UNP sebagai bagian dari praktek kerja mahasiswa.
“Dirumah baru sekarang ada dua kamar. Sebelumnya
di rumah lama itu hanya ada satu kamar yang di sampingnya terdapat
kandang sapi dan ayam”, ujar Yessi yang bercita-cita ingin menjadi
akuntan.
Bidikmisi memang sebuah berkah dan menjadi gerbang
bagi Yessi dan keluarga untuk dapat menyusun kembali cita-citanya.
Kenapa tidak, melalui Bidikmisi selain dibebaskan dari biaya selama
kuliah, penerima juga mendapatkan biaya hidup sebesar Rp 600 ribu setiap
bulannya. “Saya bersyukur dengan kondisi saat ini. Biaya kuliah
digratiskan dan uang sakupun didapat sebesar Rp600 ribu perbulannya”,
kata mahasiswi yang sudah berprestasi sejak masa sekolah dulu.
Mendikbud, Mohammad Nuh beserta istri, Ibu Laily
Rahmawati M. Nuh, didampingi Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Bidang Pendidikan Musliar Kasim, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Ditjen Pendidikan Tinggi Illah Sailah, Rektor Universitas Andalas
(Unand) Werry Darta Taifur, dan Wakil Walikota Padang Mahyeldi,
mengunjungi rumah Yessi, mahasiswa penerima Bidikmisi tersebut, yang
terletak di kawasan Kurao Pagang, Kelurahan Sungai Sapih, Kecamatan
Kuranji, Kota Padang, Minggu (24/6).
Pada kesempatan tersebut Mendikbud berpesan kepada
Yessi agar tetap semangat untuk meraih cita-cita dan pendidikan yang
lebih tinggi. “Boleh terbatas dari segi ekonomi, tapi jangan sampai
terbatas untuk meraih cita-cita”, pesan Mendikbud.
Selain mengunjungi rumah Yessi, Mendikbud juga
menyempatkan diri mengunjungi rumah Nurani Fatma, mahasiswi Fakultas
Pertanian Unand yang juga mendapatkan Bidikmisi. Sama halnya dengan
Yessi, Nurani juga berasal dari keluarga kurang mampu. Rumahnya berada
di kawasan Koto Lua, Kecamatan Limau Manih. “Semangat dan terus berusaha
mencari jalan untuk mencapai cita-cita. Jalan keluar pasti ada,” ujar
Nurani mahasiswa semester 3, dengan IPK terakhir 3,7 ini.
Rektor Unand, Werry Darta Taifur, mengatakan, saat
ini jumlah mahasiswa penerima Bidikmisi di Unand sebanyak 2.050
mahasiswa, 22 diantaranya merupakan mahasiswa Fakulltas Kedokteran.
Jumlah penerima Bidikmisi di Unand, terbanyak diantara perguruan tinggi
lain di Sumatera (TD)