Bapakku seorang
lelaki yang pantang menyerah demi kebahagiaan keluarga. Sungguh menjadi teladan
bagiku dan semoga kelak anak-anakku juga seperti bapak. Maaf bapak, aku bukan
tipe anak yang mudah untuk mengungkapkan sesuatu secara langsung. Tapi di lubuk
hatiku yang paling dalam, aku selalu berteriak bahwa aku sangat menyayangi
bapak.
Hatiku menangis
saat bapak harus berjuang meredakan ganasnya para pengadudomba dan pengfitnah yang
dapat menjerumuskan orang yang tidak bersalah menjadi bersalah, aku tidak tahu
bagaimana rasanya bapak saat itu. Sampai bapak harus masuk rumah sakit
memikirkan perpecahan antar saudara tersebut. Aku tahu bapak bisa melaluinya,
kami selalu mendukung. Aku sangat kawatir apabila sesuatu yang tidak diinginkan
dapat terjadi, tetapi aku belum bisa berbuat apa-apa, hanya bisa mendoakan.
Ternyata Allah sangat sayang bapak, kebenaran terbukti.
Baru saja bapak
menjalani Opname di Rumah Sakit selama 10 hari, 4 bulan kemudian harus Opname
lagi di Rumah Sakit selama 20 hari di bulan Romadlon. Hasil pemeriksaan dan
cityscan sangat mengagetkan karena penyumbatan pembuluh darah diotak semakin
parah dan semakin buruk kondisi ginjalnya, yang menyebabkan pasokan oksigen ke
seluruh tubuh dan otak terhenti. Aku berusaha bertahan agar tidak meneteskan
air mata saat bapak terakhir di ruang ICU, di Rumah sakit, bahkan di Dunia ini,
aku langsung mencium tangan dan memeluknya. Namun karena deru suara isak tangis
kakak dan adik-adikku, aku-pun tak kuasa menahan air mata yang memang sudah tak
mungkin terbendung lagi.
Betapa bangganya
aku saat bapak berjuang untuk memimpin dan memajukan Madrasah selama 35 tahun bekerja
tanpa lelah dan pantang mengeluh. Semoga aku bisa menjadi penerus bapak.
Betapa bangganya
aku memiliki bapak yang menjadi imam yang baik bagi keluarga. Aku sering
terbangun tengah malam dan melihat bapak solat tahajud dengan khusu' dan saat
pagi tidak pernah absen solat dhuha. Mengaji setiap solat subuh dan maghrib di musolla.
Mengajak tadarus bersama setelah solat tarawih jama'ah di musolla.
Tahun ini aku
mendapat teguran dari bapak yang menyentuh batinku agar tidak mengulangi
kesalahan kembali. Seringnya tidak mengikuti kegiatan kemasyarakatan terutama
kegiatan-kegiatan keagamaan di lingkungannya.
Yang aku
harapkan agar setelah bapak kembali untuk menuju panggilan Allah, semoga perjuangan
bapak dapat aku teruskan dengan baik dan lancar. Tidak lupa, aku juga sangat
menyayangi ibu yang selalu ada di setiap waktu dan menjadi sahabat baik bagiku.
Doakan aku selalu menjadi wanita solehah dan wanita bisa membahagiakan bapak
dengan jerih payahnya. Peluk hangat dan cium dariku.
Bapakku, terimakasih, karena Bapak aku bisa ada didunia ini.Terimakasih untuk perjuangan Bapak menghidupi dan membimbing kami sekeluarga.
Terimakasih telah menjadi teladan/contoh yang baik untuk anak2 Bapak.
Terimakasih untuk segala kebaikanmu selama ini kepada kami semuanya.
Kami sekeluarga bangga banget mempunyai Bapak yg luar biasa.
Bapakku yang selalu semangat dalam memperjuangkan Agama dan Bangsa.
Untuk membuat keluarganya hidup layak dan bahagia dunia dan Akhirat.
Maafkanlah anak2 Bapak ini, bila kami masih sering membuat hati Bapak kecewa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar