Wakil Menteri PANRB Eko Prasojo
mengatakan, tahapan seleksi CPNS dengan sistem lembar jawab komputer
(LJK) mulai dari penyusunan soal, pelaksanaan ujian, sampai scanning LJK telah berjalan dengan baik, meskipun ada sedikit kendala seperti kapasitas orang, energi, dan dana yang sangat terbatas.
Tempat yang terbatas dan jalan yang
sempit ke lokasi pengolahan LJK di Pusdiklat Sekretariat Negara sempat
membuat panitia daerah harus mengantri untuk melakukan verifikasi berkas
LJK. “Sekarang sudah cooling down, keadaan sudah bisa diatasi.
Tim hanya perlu bersabar,” ujarnya di sela-sela acara serah terima kunci
jawaban LJK, untuk tenaga honorer kategori II dan pelamar umum, Rabu
(13/11).
Kunci jawaban soal tes CPNS untuk
tenaga honorer kategori II dan pelamar umum, diserahkan Sekjen
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada Wakil Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Penandatanganan serah
terima kunci jawaban tersebut disertai berita acara, dan dalam kondisi
masih tersegel. “Kunci jawaban ini akan dibuka di tempat pengolahan LJK
di Pusdiklat Setneg,” ujar Eko Prasojo.
Dalam kesempatan itu, Wamen juga
mengapresiasi Kemendikbud yang sudah berkoordinasi dengan konsorsium dan
Panselnas di tengah kondisi serba terbatas, namun tetap semangat
memberikan sumbangsih terhadap perubahan seleksi CPNS. “Saya
membayangkan panitia bekerja di tengah ketegangan dari pagi sampai malam
hari dalam ruangan sempit dan panas. Namun Alhamdulillah sampai saat
ini dapat dilalui dengan baik,” ungkapnya.
Panitia yang terdiri dari tiga shift yaitu
pagi, sore, dan malam, menunjukkan komitmen dan motivasi yang tinggi.
“Saya tetap memantau melalui Group BBM tim Panselnas, yang kadangkala
harus memberikan keputusan dengan cepat,” imbuhnya.
Wamen berharap, kondisi seperti ini
tidak lagi terjadi tahun depan kalau seluruh kementerian/lembaga dan
pemerintah daerah menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).
Generasi muda pun memberikan respon positif terhadap sistem baru ini.
Selain bisa seketika mengetahui hasilnya, sistem ioni juga sangat
efisien. “Niscaya pemerintah akan mendapat kepercayaan lagi untuk
memperbaiki reformasi birokrasi, terutama dalam hal seleksi CPNS yang
transparan, obyektif, profesional, dan bebas KKN,” imbuhnya. (bby/HUMAS MENPANRB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar