Perjuangan Badan Kepegawaian Pendidikan Pelatihan Daerah (BKPPD) Tana
Toraja, perwakilan 47 honorer Kategori Satu (K1) dan anggota DPRD Tana
Toraja ke KemenPAN-RB menuai titik terang. Para honorer K1 tersebut
diminta untuk tetap mengikuti tes seleksi Calon Pegawain Negeri Sipil
(CPNS).
Rombongan yang terdiri Kepala BKPPD Tana Toraja, Pakiding Karaeng Baan, anggota DPRD Tana Toraja, Yohanis Linthin Paembonang dan Masudi Sombolinggi serta tiga perwakilan honorer K1 itu diterima Sekretaris Kementerian-PAN RB, Tasdik Kinanto di Ruang Media Center, Rabu, 23 Oktober.
Di kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) itu, Tasdik meminta kepada 47 honorer K1 untuk tetap mengikuti ujian seleksi CPNS sama halnya dengan honorer K2. "Sembari menunggu berkas K1 diselesaikan, tetap mengikuti ujian seleksi CPNS," paparnya.
Dalam pertemuan itu, Pakiding menjelaskan bahwa berkas dan kelayakan 47 honorer K1 untuk diangkat menjadi PNS sudah terpenuhi. Mengingat di antara K1 tersebut ada yang sudah mengabdi lebih dari sepuluh tahun dan mereka digaji dari ABPD dan APBN.
"Saya sudah mengerti. Siapkan surat ke Menpan untuk 47 K1 dan kita arahkan mereka untuk tetap mengikuti tes CPNS sambil proses berkas K1 benahi. Sebab, pengangkatan K1 sebagai PNS hakikatnya adalah administrasinya lengkap, " ungkap Tasdik. Sontak pernyataan tersebut disambut gembira oleh utusan dari Tana Toraja.
Dalam pertemuan tersebut, selain kepastian honorer K1 yang bisa mengikuti ujian bersama honorer K2 pada 3 November, mereka juga diyakinkan bahwa status K1 tidak akan dicabut namun akan diproses sesuai dengan mekanisme administrasinya.
Jaga Kartu Tes
Dari Palopo, sebanyak 3.101 honorer K2 mengikuti pembukaan seleksi tahap awal pengambilan kartu tes, kemarin.
Sekretaris kota yang juga Ketua Panitia Seleksi Honorer K2 Kota Palopo, Syamsul Rijal Syam mengatakan, panitia sengaja membuka sesi pengambilan nomor tes secara terbuka. Tujuannya untuk memudahkan pemerintah dan khususnya panitia mengontrol jumlah K2.
Para peserta seleksi K2, sebut dia, kiranya dapat menjaga baik-baik kartu yang diterima nantinya. Lantaran jika kartu tersebut hilang, peluang terangkat jadi CPNS akan gugur. Meskipun dinyatakan lulus tes.
“Lulus tidaknya ada pada diri masing-masing. Berdoa dan berusahalah. Pada saat tes, peserta sudah harus berada di lokasi tes paling lambat pukul 07.00 Wita,” imbaunya.
Kepala BKD Kota Palopo, Andi Nur Pallullu menambahkan, hasil tes peserta nantinya akan dikirim langsung ke KemenPAN-RB. Penentuan kelulusan honorer ada di tangan BKN, BPPT, Kemenpan.
“Jumlah honorer K2 se Kota Palopo mencapai 3101. Mereka ini akan mencoba peruntungan melalui tes tanggal 3 November. Sebab, yang akan direkrut se nasional hanya 30 persen dari total 70.000 K2 se-Indonesia,” sebut Pallullu.
Sementara itu, Kepala Bidang Mutasi BKD Kota Palopo, Muhammad Tahir menyebutkan bahwa saat ini jumlah PNS mencapai 4000-an. Setiap tahun ada yang mengalami pensiun tapi tidak seberapa.
“Penentuan kelulusan K2 ditentukan berdasarkan hasil tes masing-masing, yakni kompetensi dan bidang teknis. Makanya, tes akan didasarkan pada latar belakang jurusan,” kata Tahir.
Untuk pelaksanaan tes, panitia akan menyiapkan 155 kelas di sejumlah SD, SMP, dan SMA se Kota Palopo. Itu disebabkan dalam satu kelas hanya dibolehkan 25 orang. “Hasil tes akan akan diumumkan pemerintah pusat lewat website kemenpan dan BKN paling lambat sebulan setelah tes,” tandasnya. (FREDERICH-hdy/yan)
Rombongan yang terdiri Kepala BKPPD Tana Toraja, Pakiding Karaeng Baan, anggota DPRD Tana Toraja, Yohanis Linthin Paembonang dan Masudi Sombolinggi serta tiga perwakilan honorer K1 itu diterima Sekretaris Kementerian-PAN RB, Tasdik Kinanto di Ruang Media Center, Rabu, 23 Oktober.
Di kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) itu, Tasdik meminta kepada 47 honorer K1 untuk tetap mengikuti ujian seleksi CPNS sama halnya dengan honorer K2. "Sembari menunggu berkas K1 diselesaikan, tetap mengikuti ujian seleksi CPNS," paparnya.
Dalam pertemuan itu, Pakiding menjelaskan bahwa berkas dan kelayakan 47 honorer K1 untuk diangkat menjadi PNS sudah terpenuhi. Mengingat di antara K1 tersebut ada yang sudah mengabdi lebih dari sepuluh tahun dan mereka digaji dari ABPD dan APBN.
"Saya sudah mengerti. Siapkan surat ke Menpan untuk 47 K1 dan kita arahkan mereka untuk tetap mengikuti tes CPNS sambil proses berkas K1 benahi. Sebab, pengangkatan K1 sebagai PNS hakikatnya adalah administrasinya lengkap, " ungkap Tasdik. Sontak pernyataan tersebut disambut gembira oleh utusan dari Tana Toraja.
Dalam pertemuan tersebut, selain kepastian honorer K1 yang bisa mengikuti ujian bersama honorer K2 pada 3 November, mereka juga diyakinkan bahwa status K1 tidak akan dicabut namun akan diproses sesuai dengan mekanisme administrasinya.
Jaga Kartu Tes
Dari Palopo, sebanyak 3.101 honorer K2 mengikuti pembukaan seleksi tahap awal pengambilan kartu tes, kemarin.
Sekretaris kota yang juga Ketua Panitia Seleksi Honorer K2 Kota Palopo, Syamsul Rijal Syam mengatakan, panitia sengaja membuka sesi pengambilan nomor tes secara terbuka. Tujuannya untuk memudahkan pemerintah dan khususnya panitia mengontrol jumlah K2.
Para peserta seleksi K2, sebut dia, kiranya dapat menjaga baik-baik kartu yang diterima nantinya. Lantaran jika kartu tersebut hilang, peluang terangkat jadi CPNS akan gugur. Meskipun dinyatakan lulus tes.
“Lulus tidaknya ada pada diri masing-masing. Berdoa dan berusahalah. Pada saat tes, peserta sudah harus berada di lokasi tes paling lambat pukul 07.00 Wita,” imbaunya.
Kepala BKD Kota Palopo, Andi Nur Pallullu menambahkan, hasil tes peserta nantinya akan dikirim langsung ke KemenPAN-RB. Penentuan kelulusan honorer ada di tangan BKN, BPPT, Kemenpan.
“Jumlah honorer K2 se Kota Palopo mencapai 3101. Mereka ini akan mencoba peruntungan melalui tes tanggal 3 November. Sebab, yang akan direkrut se nasional hanya 30 persen dari total 70.000 K2 se-Indonesia,” sebut Pallullu.
Sementara itu, Kepala Bidang Mutasi BKD Kota Palopo, Muhammad Tahir menyebutkan bahwa saat ini jumlah PNS mencapai 4000-an. Setiap tahun ada yang mengalami pensiun tapi tidak seberapa.
“Penentuan kelulusan K2 ditentukan berdasarkan hasil tes masing-masing, yakni kompetensi dan bidang teknis. Makanya, tes akan didasarkan pada latar belakang jurusan,” kata Tahir.
Untuk pelaksanaan tes, panitia akan menyiapkan 155 kelas di sejumlah SD, SMP, dan SMA se Kota Palopo. Itu disebabkan dalam satu kelas hanya dibolehkan 25 orang. “Hasil tes akan akan diumumkan pemerintah pusat lewat website kemenpan dan BKN paling lambat sebulan setelah tes,” tandasnya. (FREDERICH-hdy/yan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar