Selamat Datang Di Tarojjumah.Com - Selamat Datang Di Tarojjumah.Com - Selamat Datang Di Tarojjumah.Com

Kamis, 03 Oktober 2013

Seleksi CPNS, Ibarat Menyapih Susu Hari Kedua

JAKARTA – Masalah percaloan dalam seleksi CPNS masih menjadi isu yang ‘seksi’, meski lahan bagi para calo itu sendiri sudah semakin terkikis. Dalam reformasi seleksi CPNS tahun ini, bolong-bolong yang bisa dimanfaatkan untuk ‘bermain’ hampir tidak ada lagi. Kalau masih ada kasus percaloan, mungkin karena korban itu belum percaya kalau pemerintah telah berubah, dan di sisi lain, sang calo benar-benar orang yang lihai dalam meyakinkan korban.
 
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Azwar Abubakar mengatakan, perubahan dalam seleksi CPNS memang membutuhkan proses. Dia mengibaratkan seorang ibu yang menyapih susu anaknya yang berusia dua tahun. Pada hari pertama dan kedua, si anak akan menangis meronta-ronta. Tapi pada hari ketiga, dia sudah tidak merengek-rengek lagi. “Penerimaan CPNS tahun 2013 ini dapat dikatakan baru memasuki hari kedua,” tutur Azwar kepada wartawan di Jakarta, Rabu (02/10).
 
Diungkapkan, pada hari kedua seorang anak yang disapih masih  akan menangis, meronta-ronta, meskipun sudah mulai mau minum susu formula. Tangisan bayi itu tidak sekeras tangisan hari sebelumnya.
 
Demikian halnya dengan pelaksanaan seleksi CPNS. Tahun 2012, saat pertama dilakukan perubahan sistem, banyak pihak yang selama ini merasa nyaman dengan keadaan, terkaget-kaget dan ingin berontak karena kenyamanannya terusik. Pemerintah tetap konsisten untuk mengubah sistem seleksi CPNS. Bahkan tahun 2013 ini, yang boleh disebut sebagai hari kedua menyapih susu anak, sistem seleksi lebih diperketat lagi dengan dimulainya penggunaan sistem  computer assisted test (CAT).
 
Menteri yang senang beranalogi untuk menyederhanakan sesuatu agar mudah dipahami ini berharap agar seleksi CPNS tahun 2014 mendatang, sudah tidak ada gejolak, tidak ada lagi penolakan-penolakan atau perlawanan yang berarti. “Mudah-mudahan tahun depan sudah normal,” ucapnya.
 
Namun perubahan sistem penerimaan CPNS ini harus didukung oleh semua pihak, baik kementerian, lembaga, pemda, jajaran birokrasi, LSM, media massa, dan yang paling penting masyarakat itu sendiri. Dengan perubahan sistem ini, kondisi yang selama ini abu-abu diharapkan berubah menjadi transparan, dan terang benderang.
 
Azwar juga menegaskan, perubahan sistem itu juga dibarengi dengan pendekatan hukum atau law enforcement. “Jika masih ada yang main-main dalam sistem penerimaan CPNS ini segera laporkan. Kalau pelakunya PNS langsung pecat. Jika bukan PNS, serahkan kepada pihak yang berwajib,” tegasnya. (Cry/HUMAS MENPANRB)

Tidak ada komentar:

Terima kasih telah berkunjung di blog kami.. Semoga bermanfaat!!