JAKARTA – Masalah
percaloan dalam seleksi CPNS masih menjadi isu yang ‘seksi’, meski lahan
bagi para calo itu sendiri sudah semakin terkikis. Dalam reformasi
seleksi CPNS tahun ini, bolong-bolong yang bisa dimanfaatkan untuk
‘bermain’ hampir tidak ada lagi. Kalau masih ada kasus percaloan,
mungkin karena korban itu belum percaya kalau pemerintah telah berubah,
dan di sisi lain, sang calo benar-benar orang yang lihai dalam
meyakinkan korban.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Azwar Abubakar mengatakan, perubahan
dalam seleksi CPNS memang membutuhkan proses. Dia mengibaratkan seorang
ibu yang menyapih susu anaknya yang berusia dua tahun. Pada hari pertama
dan kedua, si anak akan menangis meronta-ronta. Tapi pada hari ketiga,
dia sudah tidak merengek-rengek lagi. “Penerimaan CPNS tahun 2013 ini
dapat dikatakan baru memasuki hari kedua,” tutur Azwar kepada wartawan
di Jakarta, Rabu (02/10).
Diungkapkan, pada hari kedua seorang
anak yang disapih masih akan menangis, meronta-ronta, meskipun sudah
mulai mau minum susu formula. Tangisan bayi itu tidak sekeras tangisan
hari sebelumnya.
Demikian halnya dengan pelaksanaan
seleksi CPNS. Tahun 2012, saat pertama dilakukan perubahan sistem,
banyak pihak yang selama ini merasa nyaman dengan keadaan,
terkaget-kaget dan ingin berontak karena kenyamanannya terusik.
Pemerintah tetap konsisten untuk mengubah sistem seleksi CPNS. Bahkan
tahun 2013 ini, yang boleh disebut sebagai hari kedua menyapih susu
anak, sistem seleksi lebih diperketat lagi dengan dimulainya penggunaan
sistem computer assisted test (CAT).
Menteri yang senang beranalogi untuk
menyederhanakan sesuatu agar mudah dipahami ini berharap agar seleksi
CPNS tahun 2014 mendatang, sudah tidak ada gejolak, tidak ada lagi
penolakan-penolakan atau perlawanan yang berarti. “Mudah-mudahan tahun
depan sudah normal,” ucapnya.
Namun perubahan sistem
penerimaan CPNS ini harus didukung oleh semua pihak, baik kementerian,
lembaga, pemda, jajaran birokrasi, LSM, media massa, dan yang paling
penting masyarakat itu sendiri. Dengan perubahan sistem ini, kondisi
yang selama ini abu-abu diharapkan berubah menjadi transparan, dan
terang benderang.
Azwar juga menegaskan, perubahan sistem itu juga dibarengi dengan pendekatan hukum atau law enforcement.
“Jika masih ada yang main-main dalam sistem penerimaan CPNS ini segera
laporkan. Kalau pelakunya PNS langsung pecat. Jika bukan PNS, serahkan
kepada pihak yang berwajib,” tegasnya. (Cry/HUMAS MENPANRB)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar