Perkembangan Islam di Rusia saat ini semakin baik, ini bisa dilihat
dari semakin majunya agama-agama Islam yang ada di Rusia. Demikian
disampaikan Menteri Agama Suryadharma Ali pada saat konferensi pers
tentang penyelenggaraan haji tahun 1434H/2013M di Bandara Soekarno
Hatta, kamis malam (24/10). Hadir pada konferensi pers ini Sekretaris
Jenderal Bahrul Hayat, Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil, Kepala Pusat
Informasi Zubaidi, Kakanwil Banten dan para Pejabat Eselon II
Kementerian Agama Pusat.
“Saya
sangat mengapresiasi Vladimir Putin, perhatian Presiden Rusia terhadap
Islam sangat baik, ini bisa dilihat dari semakin majunya agama-agama
yang ada disana”, terang Menag.
Sebelumnya, usai melaksanakan tugas sebagai Amirul Hajj, Menteri Agama melakukan kunjungan kerja ke UFA,
Ibukota Republik Bhaskortostan, Federasi Rusia dari tanggal 21-22
Oktober 2013 untuk mengikuti rangkaian kegiatan perayaan Ulang Tahun
Central Muslim Spiritual Board (CMSB) of Russia yang ke – 225.
Pada forum tersebut, Menag menyampaikan makalah dengan Judul “Islam and the State; the Indonesian Experience”.
Forum ini dihadiri oleh lima Menteri dari Negara-negara dengan populasi
ummat Muslim mayoritas, seperti Indonesia dan Arab Saudi, akademisi,
para aktivis organisasi-organisasi Islam, dan NGO-NGO
dari berbagai negara seperti Itali, Swedia, Lithuania, Estonia,
Ukraina, Turkey, Iraq, Iran, Marocco, Malaysia dan Singapura, dan juga
perwakilan dari Isesco (Islamic Social Educational and Scientific
Council). Acara puncak peringatan ulang tahun CMSB of Russia ke 225 ini dihadiri oleh Presiden Federasi Russia, Vladimir Putin.
Menag
mengatakan, bahwa tujuan kegiatan tersebut untuk menegaskan kembali
kehadiran masyarakat Muslim di Russia. Kita ketahui 10 dari sekitar 60
negara-negara bagian federasi Rusia itu memiliki populasi Muslim yang
cukup besar, bahkan ada yang mayoritas.
“Hal
ini tentu sangat penting dilihat dari konteks kehidupan keagamaan
masyarakat Russia yang bergairah kembali setelah runtuhnya kekuasaan
Komunis”, terang Menag.
Komunitas
beragama apakah Muslim ataukah Kristen Ortodox, menurut Menag saat ini
sama-sama menikmati kebebasan beragama yang memang oleh pemerintahan
Presiden Vladimir Putin tegas-tegas dijamin dan bahkan memperoleh
dukungan.
“Kunjungan
kerja ke Russia ini diharapkan dapat meningkatkan jalinan kerjasama
dengan saudara-saudara Muslim di negara lain dalam rangka meningkatkan
kehidupan mereka dalam berbagai bidang seperti pertukaran pelajar dan
mahasiswa, pengiriman tokoh-tokoh agama, guru madrasah dan dosen untuk
mempelajari berbagai disiplin ilmu”, pungkas Menag. (rief/dm).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar