Pasca reformasi, rasa ingin tahu masyarakat tentang bagaimana
instansi pemerintah menjalankan program-programnya terus meningkat.
Tidak hanya tentang audit laporan keuangan, masyarakat juga ingin tahu
tentang kinerja aparat.
“Semua harus transparan. Keinginan masyarakat jelas, yakni agar program yang dilakukan bisa lebih efektif dan efisien. Masyarakat juga ingin memastikan bahwa anggaran yang dihabiskan itu memberikan manfaat bagi mereka,” kata Sekretaris Itjen Kemenag Maman Taufiqurohman saat memberi materi pada Workshop Akuntabilitas Sarana dan Prasarana Madrasah yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Madrasah, Ditjen. Pendis, Lombok-NTB, Rabu (04/09).
“Sekarang ini tidak cukup hanya audit keuangan, tapi juga kita harus mempertanggungjawabkan kerja kita melalui audit kinerja,” tambah Maman.
Sehubungan dengan itu, Maman mengajak aparatur Kemenag untuk bekerja sama dan bekerja keras dalam mewujudkan good governance dan clean goverment di Kementerian Agama. “Akuntabilitas menjadi kunci utama untuk mewujudkan good governance dan clean goverment. Dan untuk mencapai Akuntabilitas, audit kinerja menjadi penentu,” tegas Maman
Maman juga mengingatkan bahwa sarana dan prasarana pendidikan menjadi elemen penting dalam proses belajar mengajar. Karenanya penguatan sarana dan prasarana pendidikan tetap diperlukan karena sangat mendukung peningkatan kualitas pendidikan di madrasah. “Tapi jalankan dengan sebaik-baiknya dan agar bantuan yang diberikan, sesuai dengan kebutuhan dan zero penyimpangan,” ujar Maman.
Workshop Akuntabilitas Sarana dan Prasarana Madrasah ini akan berlangsung selama 3 hari, 3-5 September 2013 dan diikuti oleh Kasi Sarpras Kemenag Provinsi Seluruh Indonesia. Dalam workshop ini dibahas berbagai aturan teknis terkait bantuan sarana dan prasarana pendidikan agar lebih efektif, efisien, dan akuntable dalam menunjang peningkatan mutu pendidikan Islam. (G-penk)
“Semua harus transparan. Keinginan masyarakat jelas, yakni agar program yang dilakukan bisa lebih efektif dan efisien. Masyarakat juga ingin memastikan bahwa anggaran yang dihabiskan itu memberikan manfaat bagi mereka,” kata Sekretaris Itjen Kemenag Maman Taufiqurohman saat memberi materi pada Workshop Akuntabilitas Sarana dan Prasarana Madrasah yang diselenggarakan Direktorat Pendidikan Madrasah, Ditjen. Pendis, Lombok-NTB, Rabu (04/09).
“Sekarang ini tidak cukup hanya audit keuangan, tapi juga kita harus mempertanggungjawabkan kerja kita melalui audit kinerja,” tambah Maman.
Sehubungan dengan itu, Maman mengajak aparatur Kemenag untuk bekerja sama dan bekerja keras dalam mewujudkan good governance dan clean goverment di Kementerian Agama. “Akuntabilitas menjadi kunci utama untuk mewujudkan good governance dan clean goverment. Dan untuk mencapai Akuntabilitas, audit kinerja menjadi penentu,” tegas Maman
Maman juga mengingatkan bahwa sarana dan prasarana pendidikan menjadi elemen penting dalam proses belajar mengajar. Karenanya penguatan sarana dan prasarana pendidikan tetap diperlukan karena sangat mendukung peningkatan kualitas pendidikan di madrasah. “Tapi jalankan dengan sebaik-baiknya dan agar bantuan yang diberikan, sesuai dengan kebutuhan dan zero penyimpangan,” ujar Maman.
Workshop Akuntabilitas Sarana dan Prasarana Madrasah ini akan berlangsung selama 3 hari, 3-5 September 2013 dan diikuti oleh Kasi Sarpras Kemenag Provinsi Seluruh Indonesia. Dalam workshop ini dibahas berbagai aturan teknis terkait bantuan sarana dan prasarana pendidikan agar lebih efektif, efisien, dan akuntable dalam menunjang peningkatan mutu pendidikan Islam. (G-penk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar