Jakarta (Pinmas) Kerukunan antar umat
beragama di Indonesia terbaik di dunia. Hal ini disampaikan Menteri
Agama Suryadharma Ali, saat buka bersama dengan Ikatan Alumni PMII (Ika-PMII) dan Pengurus Besar PMII (PB PMII) di kediaman Menag Widya Candra III/9 Jakarta, Juma’at (02/08) malam.
“Di Indonesia yang mayoritas muslim, pertumbuhan rumah ibadah Agama Islam hanya sekitar 66 %, paling rendah dibanding dengan agama lainnya. Hal ini terjadi karena kerukunan antar-umat beragama di Negeri ini, berjalan dengan baik. Pemerintah berusaha semaksimal mungkin untuk berlaku adil. Hal ini antara lain bisa dilihat dari setiap ada peringatan hari besar umat beragama, Pemerintah menetapkannya sebagai hari libur nasional; sesuatu yang hampir mustahil di negeri manapun” terang Menag.
Menag menyayangkan asumsi buruk yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga/oknum yang subyektif, memojokkan dan cenderung memandang negatif kestabilan toleransi di negeri ini.
“Para tamu asing, ketika datang, banyak yang berasumsi negatif tentang kerukunan dan kebebasan beragama di Indonesia. Namun setelah diskusi bersama, alhamdulilah, paradigma mereka berbalik mengakui dan mengagumi,” tambah Menag.
Menag mewanti-wanti kepada para aktivis PMII untuk pro aktif dalam menjaga dan menstabilkan toleransi di negeri ini. “Dari dulu, PMII konsisten mengawal Islam Rahmatan lil ‘alamin dengan ideologi Aswaja-nya,” terang Menag
“Jaga dan terus tanamkan ruh keislaman yang mampu menjadi rahmat bagi sekalian alam, jangan lupakan jati diri kita sebagai kader-kader Islam, sebagai kader NU yang selalu konsisten dalam menjaga sekaligus menjadi penyangga Islam di Indonesia, agar kedepan, Islam Indonesia mampu memberi kontribusi yang nyata bagi dunia,” tambahnya.
Buka Bersama Menag-Ika-PB PMII ini dihadiri Ketua Umum Ika Arif Mudatsir Mandan beserta pengurus dan ketua Umum PB PMII Addin Jauharudin. Hadir dalam kesempatan tersebut beberapa alumni yang aktif di berbagai instansi, seperti Nusron Wahid (Golkar), Abdul Djamil (Bimas Islam), Arvin Thoha (PB NU) dan lain sebagainya. (G-penk)
“Di Indonesia yang mayoritas muslim, pertumbuhan rumah ibadah Agama Islam hanya sekitar 66 %, paling rendah dibanding dengan agama lainnya. Hal ini terjadi karena kerukunan antar-umat beragama di Negeri ini, berjalan dengan baik. Pemerintah berusaha semaksimal mungkin untuk berlaku adil. Hal ini antara lain bisa dilihat dari setiap ada peringatan hari besar umat beragama, Pemerintah menetapkannya sebagai hari libur nasional; sesuatu yang hampir mustahil di negeri manapun” terang Menag.
Menag menyayangkan asumsi buruk yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga/oknum yang subyektif, memojokkan dan cenderung memandang negatif kestabilan toleransi di negeri ini.
“Para tamu asing, ketika datang, banyak yang berasumsi negatif tentang kerukunan dan kebebasan beragama di Indonesia. Namun setelah diskusi bersama, alhamdulilah, paradigma mereka berbalik mengakui dan mengagumi,” tambah Menag.
Menag mewanti-wanti kepada para aktivis PMII untuk pro aktif dalam menjaga dan menstabilkan toleransi di negeri ini. “Dari dulu, PMII konsisten mengawal Islam Rahmatan lil ‘alamin dengan ideologi Aswaja-nya,” terang Menag
“Jaga dan terus tanamkan ruh keislaman yang mampu menjadi rahmat bagi sekalian alam, jangan lupakan jati diri kita sebagai kader-kader Islam, sebagai kader NU yang selalu konsisten dalam menjaga sekaligus menjadi penyangga Islam di Indonesia, agar kedepan, Islam Indonesia mampu memberi kontribusi yang nyata bagi dunia,” tambahnya.
Buka Bersama Menag-Ika-PB PMII ini dihadiri Ketua Umum Ika Arif Mudatsir Mandan beserta pengurus dan ketua Umum PB PMII Addin Jauharudin. Hadir dalam kesempatan tersebut beberapa alumni yang aktif di berbagai instansi, seperti Nusron Wahid (Golkar), Abdul Djamil (Bimas Islam), Arvin Thoha (PB NU) dan lain sebagainya. (G-penk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar