Bagi muslimah yang sudah menyandang status sebagai seorang istri, tentu
telah sadar bahwa dia bukan lagi gadis lajang yang masih belum memiliki
kewajiban-kewajiban tertentu yang harus dilakukan oleh seorang
isteri.Wanita muslimah yang telah menikah, kewajiban utama memanglah
kepada suaminya, namun tak bisa dihindari bahwa amanah untuk menjadi
seorang Ibu, kemudian menjadi seorang menantu bagi mertuanya, dan
saudara atau sahabat bagi keluarga suaminya, akan mengikutinya.
Walau dengan banyak kewajiban tersebut, namun menjadi seorang istri
merupakan karunia yang wajib kita syukuri sebagai wanita muslimah.Karena
secara psikologis, hati kita akan merasa tentram dan merasa menjadi
wanita seutuhnya manakala kita telah sah menjadi pendamping hidup
laki-laki yang kita cintai, dan menjadi ibu dari anak-anak yangkita
lahirkan dari rahim kita sendiri.
Namun, ada beberapa hal yang harus kita waspadai agar kita tak masuk
dalam golongan istri durhaka. Terlebih jika suami tak ridho kepada
kita,maka malaikat akan melaknat kita, dan Allah tak akan memberikan
ridhoNya kepada kita. Na’udzubillaah. Nah, apa saja beberapa hal yang
harus kita waspadai tersebut?
*1. Terlalu Menuntut Suami*
Suami adalah imam kita, lelaki yang menjadi pemimpin dan kepala rumah
tangga kita. Maka sudah menjadi kewajiban kita sebagai seorang istri
untuk taat dan berbakti kepadanya, selama dia menyuruh kita kepada
kebaikan di jalan Allah. Bayangkan, betapa luar biasanya seorang suami
itu?
Bertahun-tahun mulai dari dilahirkan sampai dewasa dia diasuh oleh kedua
orangtuanya, sekolah sampai tinggi, kemudian bekerja keras, namun semua
itu dia lakukan demi menghidupi kita, seorang wanita asing yang baru
dikenalnya. Tak hanya itu, dia pun juga harus menanggung dunia dan
akhirat kita, lagi-lagi wanita yang baru saja masuk dalam kehidupannya.
Maka, apakah pantas jika dengan semua kewajiban yang lebih besar dia
tanggung dari pada kita ini, kita masih terlalu menuntutnya dengan
bermacam-macam hal? Terlebih dengan tuntutan harta. Na’udzubillaah.Allah
sangat membenci para isteri yang membuat suami murka padanya.
*2. Memisahkan Hubungan Suami dengan Ibunya*
Walau setelah menikah seorang wanita memiliki kewajiban utama kepada
suaminya, namun seorang laki-laki walaupun telah menikah maka kewajiban
utamanya tetap pada Ibunya. Wanita yang telah melahirkan, menyusui, dan
membesarkannya. Hal itu masih sering kurang dipahami oleh beberapa
istri, dan malah sering para istri mencemburui ibu suaminya.
Padahal, ibu suami kita lah yang telah melahirkan, menyusui,membesarkan,
dan mengorbankan semuanya demi suami kita. Dan saat suamikita belum
bisa membalas apapun kepada ibunya, dia sudah pergi meninggalkan ibunya
demi kita, wanita asing yang baru dikenalnya, dan segala pengorbanannya
bekerja siang dan malam serta apapun dia berikan demi menafkahi kita.
Lalu apakah kita masih tega membuat jurang pemisah antara suami kita dan
ibunya? Sebaiknya kita mencoba menempatkan diri, seandainya kita
memiliki anak laki-laki dan ketika telah menikah dia lupa pada kita dan
lebih memilih isterinya, masa pasti hati kita akan sangat sakit.
Untuk itu, sebagai seorang istri yang shalihah, kita sebaiknya justru
menjadi perekat hubungan antara suami dan orangtuanya, terutama ibunya.
Dengan menjadi menantu yang memiliki kasih sayang besar serta rasa
hormat yang tinggi pada mertua, maka keharmonisan keluarga akan tetap
terjaga. Dan tentunya suami akan semakin mencintai kita.
*3. Membuka Aib Suami*
Yang namanya membuka aib orang lain kepada khalayak umum saja itu sudah
sebuah dosa yang sangat dibenci Allah. Dan tak tanggung-tanggung Allah
akan membalasnya dengan membuka aibnya juga kelak. Apalagi jika aib yang
kita buka itu adalah aib suami kita, imam keluarga kita.
Na’udzubillaah.
Dapat dikategorikan durhaka seorang istri yang dengan tega dan bangga
justru membuka aib dan segala kekurangan suaminya kepada orang
lain.Terutama jika aib itu merupakan aib yang sangat dijaga rapat
olehsuaminya, misal tentang masa lalunya. Betapa malunya pasti suami
kita,dan bisa dipastikan dia akan murka. Saat suami murka kepada kita,
maka dia tak akan ridho pada kita, dan jauhlah ridho Allah dari kita.
Sebagai seorang isteri, sudah seyogyanya kita menyadari bahwa menikah
adalah menyatukan dua orang dengan masa lalu, serta segala perbedaan
yang ada. Dan menikah itulah adalah jalan dalam menyatukan perbedaanyang
ada menjadi sebuah visi hidup yang sama, serta meninggalkan masalalu
untuk memulai masa depan bersama, menuju syurga Allah.
*4. Menolak Ajakan atau Perintah Suami*
Dan yang terakhir adalah bisa dikategorikan durhaka seorang istri jika
dia menolak ajakan suami atau membangkang perintahnya, padahal itu semua
demi bertakwa kepada Allah. Kita sebagai seorang isteri harus kembali
menyadari bahwa suami adalah seorang imam yang kelak akan dimintai
pertanggungjawabannya oleh Allah dalam mendidik kita di dunia
ini.Sehingga ketika kita telah memahami hal tersebut, maka kita akan
berpikir berkali-kali untuk membuat laki-laki yang kita cintai tersebut
mendapat kesulitan di akhirat kelak. Lagipula, ketika kita mencintai
seseorang, maka tak akan sulit bagi kita untuk mengiyakan perintah dan
ajakannya. Tentunya asalkan itu semua demi meraih syurga Allah.
Itulah keempat hal yang harus kita waspadai agar tak tergolong istri
durhaka. Dan durhaka itu tiada tempat kembali kecuali neraka. Semoga
bermanfaat bagi para istri, maupun para calon istri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar