Selamat Datang Di Tarojjumah.Com - Selamat Datang Di Tarojjumah.Com - Selamat Datang Di Tarojjumah.Com

Senin, 11 November 2013

Madrasah Saat Ini Bukan Lagi Sekolah Pelengkap, Tapi Madrasah Saat Ini Jauh Lebih Baik

Direktorat Pendidikan Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama menyelenggarakan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) di Malang, Jawa Timur. Menteri Agama, Suryadharma Ali berharap, ajang tahunan itu bisa menjadi wadah olah pikir dan kreativitas untuk keseimbangan iman, ilmu dan amal.


"Saya mengapresiasi tagline yang diusung pada penyelenggaraan KSM dan Aksioma, yakni `Madrasah Lebih Baik`. Ini sangat tepat dan relevan dengan dinamika madrasah yagn mengalami lompatan dan transformasi yang luar biasa, kata Menag Suryadharma Ali, saat membuka acara, di Stadion Gajayana Malang, Jawa Timur, Selasa malam (5/11) kemarin.

Hal itu, lanjut Menag, terjadi dalam konteks pengarusutamaan madrasah dalam sistem pendidikan nasional. Madrasan tidak lagi dianggap sebagai pelengkap sistem pendidikan nasional, "Akan tetapi madrasah merupakan bagian yagn sangat penting dari sisdiknas, madrasah bukan lagi dianggap sebagai satuan pendidikan `kelas dua` daripada sekolah. Madrasah adalah `sekolah plus`." papar Menag disambut tepukan meriah.

Sebab itu, lanjut Menag lagi, penyelenggaraan KSM ini juga merupakan bukti kuat bahwa Madrasah bukan lagi sekedar tempat mencetak ahli doa dan baca tulis al-quran, "melainkan juga tempat mencetak kader intelektual, ilmuan dan cendekiawan muslim yang mumpuni di bidangnya yang pintar berdoa dan baca tulis al-quran," lanjut Menteri.

"Madrasah tidak hanya mencetak kader intelektual yang profesional dan pintar saja, melainkan juga kader muslim yang berintegritas, berkarakter, dan berakhlak mulia," imbuhnya lagi.

Kompetisi Sains Madrasah (KSM) digelar selama 5 hari mulai dari 5 hingga 9 November 2013 yang dihadiri oleh Direktur Pendidikan Madrasah, M. Nur Kholis Setiawan serta para Kepala Sub Direktorat Pendidikan Madrasah (Kasubdit). KSM juga digelar bersamaan dengan Ajang Kesenian dan Olahraga Madrasah (Aksioma) yang digelar dua tahun sekali dengan peserta kontingen dari seluruh Indonesia.
"Madrasah saat ini bukan lagi sekolah pelengkap, tapi madrasah saat ini jauh lebih baik," ungkap Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali dalam sambutannya ketika membuka Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Ajang Kompetensi Seni Olahraga Madrasah (AKSIOMA) di Stadion Gajayana Malang.
"Bertepatan dengan momentum tahun baru hijriah ini, madrasah harus bertransformasi. Madrasah tidak hanya mencetak siswa siswi yang mampu berdoa dan berzikir saja, akan tetapi madrasah juga mampu mencetak ilmuwan dan cendikiawan," ujar Menag, Selasa (5/11) malam.

Kompetisi Sains Madrasah dan ajang kompetensi seni olahraga madrasah yang baru pertama kali digelar ini dihelat di Kota Malang. Berbagai pagelaran sebelum pembukaan dipertunjukkan. Didahului dengan devile masing-masing kontingen dari 33 provinsi se Indonesia.

"Di sinilah, nilai lebih madrasah dari lembaga pendidikan lainnya, karena madrasah mencetak lulusan yang paripurna. Ajang KSM dan Aksioma pun dituntut harus menjadi puncak penampilan kesuksesan akademik. Dan menjadi barometer pendidikan madrasah di daerah", terang Menag.

Dirjen Pendidikan Islam, Nur Syam menambahkan, ajang KSM dan Aksioma ini juga diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kualitas madrasah di setiap daerah. Karena ini wahana prestasi siswa madrasah di bidang sains, seni dan olahraga. Termasuk memotivasi dan menumbuhkembangkan budaya sains dan kompetitif di lingkungan madrasah.

Sementara itu Direktur Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Nur Kholis, dalam keterangannya di Jakarta menyampaikan "Kedua acara ini jadi komitmen kami untuk memberikan ruang dan wahana yang memadai bagi siswa madrasah sejak awal. Beragam gerai pameran hasil prestasi siswa madrasah juga akan dibuka untuk menunjukkan pada publik bahwa siswa madrasah juga bisa berprestasi."

Nur Kholis berharap kompetisi ini dapat menjadikan kegiatan yang positif bagi siswa madrasah di Tanah Air.

Puncak kemeriahan terlihat ketika 25 ribu siswa dan guru madrasah se Indonesia turut memenuhi stadion Gajayana, Kota Malang. Pertunjukan devile setiap kontingen menampilkan pakaian khas, semakin meriah dengan pagelaran seni budaya khas tuan rumah Malang, Jawa Timur. Seni topeng Malangan dan pagelaran sendratari melibatkan ratusan siswa madrasah kota Malang.

Kedua ajang tersebut merupakan perlombaan akbar siswa-siswi madrasah dari mulai tingkat ibtidaiyah hingga tingkat aliyah yang diikuti oleh 2.145 siswa-siswi dan 370 offisial madrasah se Indonesia. Bidang Sains yang diperlombakan ada 11 mata lomba, yang terdiri dari dua bidang bagi Madrasah Ibtidaiyah, yakni Matematika dan IPA, tiga bidang sains Madrasah Tsanawiyah, terdiri dari Matematika, Biologi dan Fisika dan enam bidang sains Madrasah Aliyah, Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi dan Geografi.

Dalam bidang sains siswa-siswi madrasah memperebutkan 198 medali. Sedangkan bidang seni dan olahraga mempertandingkan sembilan cabang olahraga dan tujuh seni.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, Pejabat Eselon I dan II Kemenag Pusat, Kakanwil dan Kakankemenag Kab/Kota Provinsi Jawa Timur.

Tidak ada komentar:

Terima kasih telah berkunjung di blog kami.. Semoga bermanfaat!!