Selamat Datang Di Tarojjumah.Com - Selamat Datang Di Tarojjumah.Com - Selamat Datang Di Tarojjumah.Com

Rabu, 24 April 2013

Pengalaman Pribadi Bagian 1 (Penyesalan Yang Tiada Arti)



Penyesalan Yang Tiada Arti
Oleh : Muh. Rifai

Sewaktu saya duduk dibangku SLTA, tepatnya disebuah SLTA Negeri di Wonosobo, aku tak pernah memikirkan akan arti hidup, sekolahpun semaunya penampilan tak kuperhatikan, rambut gonderong dan acak-acakan, disekolahan setiap pagi hampir bissa dipastikan telat, sehingga setiap pagi saya harus berjemur didepan ruang BP. Saya masih ingat betul guru BP yang selalu menghukum saya, bahkan saya dipotong rambutnya didalam kelas saat Semesteran berlangsung, sampai siswa-siswi yang ada didalam kelas semua mentertawakan aku, tapi aku tidak merasa malu atau dicemo’oh. Itu terjadi ditahun pertama di Wonosobo.
Pada tahun kedua saya sering tidak masuk kelas, padahal saya selalu minta izin Pak kyai saya, ketika saya mau berangkat kesekolah, tidak tahunya saya sampai ke Dieng ke Banjarnegara itu terjadi hampir setiap hari, dan itu tak pernah diketahui oleh Kyai saya.
Suatu ketika saya pamit pak Kyai untuk berangkat sekolah, tapi malahan tiduran rumah orang kampung disebelah Pesantrenku dan ini saya lakukan berulangkali, tiba-tiba ada istri kyai saya menuju kearah saya dimana saya dan teman saya sedang tiduran sambil mendengarkan lirik lagu yang dinyanyikan Iwan Fals dikamar teman santri dikampung tersebut, kemudian saya dipanggil dihadapkan kepada pak Kyai untuk dinasihati dan diarahkan, namun masih saja belum berubah.
Saatnya yang kebanyakan siswa-siswi menunggu-nungu yaitu pembagian raport kenaikan kelas yang dibarengi dengan kecemasan akan hasil nilai raportnya. Namun saya sama sekali peduli dengan hal itu, justru disaat seperti itu saya malahan pulang kampung tanpa merasa ada sesuatu yang membebani dan menghawatirkan akan sesuatu yang tidak diinginkan oleh kabanyakan pelajar “tidak naik kelas”. Raport saya tidak saya ambil, sementara saya tidak bilang sama orang tua kalau hari itu adalah hari pengambilan raport, nampaknya orang tua saya tahu, sehingga menanyakan kapada saya, sajawab “tidak diambil tidak apa-apa pak, biar nanti pak Kyai yang ngambil” beberapa hari kemudian liburan belum usai ada surat dari sekolahan saya yang inti panggilan terhadap orangtua saya agar untuk mengetahui keberadaan saya disekolah tersebut. Akhirnya saya dikeluarkan dari sekolah tersebut.
Menjelang tahun pelajaran baru tiba, saya dipaksakan lagi oleh orangtua untuk melanjutkan sekolahnya, namun saya menolak dengan keras, bahkan Raport yang dari Sekolahan Wonosobo-pun saya bakar, orangtua saya dengan penuh kesabaran memintakan raport kembali sekolah di Wonosobo. Kemudian akupun menurutinya  untuk melanjutkan sekolah dan nyantri disebuah sekolah terpadu di daerah kota Magelang, watu itu juga diberangkatkan ke Magelang dan saya harus mengulag dari kelas dua SLTA lagi.
Pada tahun pertama di Magelang saya kelihatan agak rajin dan menuruti peraturan yang berlaku akhirnya saya mendapat pringkat dari 38 siswa dalam satu kelas, namun pada tahun kedua saya mulai berontak lagi terhadap aturan-aturan yang diterapkan asrama itu, saya menghilang dari asrama kurang lebih 2 minggu “menginap dikost-kost-an temen” dalam 2 minggu itu kerjaan saya siang tidur malamnya bergadang sampai pagi. Akhirnya keberadaan saya di tempat kost teman sya ada yang melaporkan ke Pak Kyai, langsung saya dipanggil oleh pak Kyai saya. Saya mendapat pengawasan ketat dari Pengurus Asrama “ bagaikan maling dalam tahanan” tapi saya merasa senang kadang saya dipanggil pak Kyai untuk mencukur rabut beliau, kadang-kadang saya panggil untuk memijit beliau, sehingga saya merasakan ada kedekatan terhadap pak Kyai.
Dua tahun sudah saya di Kota Magelang, dipesantrenpun hanya tidur-tiduran orang jawa mengatakan “pindah turu, pindah mangan, pindah ngising”.
Tak pernah terbayang akan kasih sayang orangtua. Tak tahu menahu apa itu arti kasih sayang, hidupku tak tentu arah, tak punya tujuan. Orang tua sudah berulangkali memberi nasihat kepadaku untuk memilih apa yang menjadi keinginanku, namun pilihan orangtuaku hanya ada dua “dipesantren atau kuliah” oleh karena itu akupun terpaksa memilih di pesantren.
Selang beberapa bulan kemudian aku merasakan jenuh dan membosankan, diam-diam tanpa sepengetahuan orangtuaku, akupun pindah dari pesantren yang aku pilih waktu itu, lama kelamaan orangtuakupun tahu akan keberadaanku dipesantren, tetapi orangtua aku tetap menyemangati aku walau aku slalu pindah-pindah pesantren. Tidak lama kemudian walhasil sama dengan dipesantren yang sebelumnya, yang saya rasakan hanyalah membosankan, disore hari aku menuju pinggiran jalan pantura sambil memandangi bus yang lewat dari arah Jakarta ke Surabaya atau sebaliknya Surabaya ke Jakarta, tak terasa kumandang adzan terngiang ditelingaku, astaghfirullah waktu sudah maghrib kenapa aku masih pinggir jalan ? tanyaku didalam hati. Kemudian aku pulang menuju pesantren dimana aku nyantri disitu.
Malam itu saya tak bisa tidur karena membayangkan teman-temanku yang sudah bisa cari uang sendiri lantaran ketidakmampuan keluarga untuk menyekolahkan atau memondokkan dipesantren, betapa bahagianya temen-temenku yang sudah kerja, bisa bebas melakukan apasaja  dirantau sana “Ibu Kota Jakarta” tak ada pikir panjang keinginanku seperti teman-teman yang sudah bekerja di Jakarta, pagi harinya saya cuci pakaian yang kotor, saya persiapkan tas ransel, setelah pakaian kering saya masukkan ke ransel tersebut.
Sesudah sholat maghrib akupun keluar dari pesantren itu tanpa ada tujuan yang pasti, sambil berjalan menuju jalan Pantura aku berfikir dan bertanya-tanya dalam hati “mengapa saya menghianati orangtuaku sendiri, mengapa saya harus pergi dari pesantren” padahal orangtuaku sudah merasa gembira dan bahagia bahwa saya sudah tiga bulan betah dipesantren.tak terasa sampailah aku dipinggir jalan raya dalam hati berfikir lagi “perang bathin” antara pulang kerumah atau pergi kejakarta, belum sempat menemukan jawabannya  tiba-tiba sebuah bus jurusan Surabaya – Jakarta berhenti didepan saya, tanpa pikir panjang akupun naik bus tersebut
Bersambung......................

Tidak ada komentar:

Terima kasih telah berkunjung di blog kami.. Semoga bermanfaat!!